Tak Bela Rohingya, Uni Eropa Lakukan Ini pada Aung San Suu Kyi
Parlemen Eropa menghapus nama pimpinan Myanmar Aung San Suu Kyi dari "Komunitas Penghargaan Sakharov" lantaran penerimaannya atas kejahatan negaranya pada komunitas Rohingya.
Dewan Uni Eropa memberikan penghargaan ini di tahun 1990, setahun sebelum Suu Kyi menerima Penghargaan Nobel Perdamaian.
Sumber dari EP mengatakan jika penghargaan yang telah diberikan kepada Suu kyi tak bisa dicabut, namun penghapusan nama yang ditetapkan pada Kamis, 10 September 2020, menjadi sanksi yang terberat yang bisa diberikan oleh parlemen Uni Eropa.
Diketahui, lebih dari 700 ribu anggota Rohingya mengungsi ke Bangladesh setelah terjadi razia brutal di tahun 2017, oleh militer Myanmar. Penyelidik PBB menyebut upaya itu sebagai "berniatan genosida".
Namun, Myanmar menolak tuduhan genosida dan berbahai tuduhan kekerasan yang diarahkan pada militer Myanmar sambil mengatakan jika upaya itu dilakukan untuk melindungi negara dari pemberontak Rohingya.
Dalam pidatonya yang disampaikan pada Desember di Pengadilan Internasional (ICJ), Suu Kyi membela militer dari tuduhan genosida, tanpa menyebut satu kata pun nama Rohingya dalam pidato selama 30 menit itu.
Para kritikus beranggapan jika pejuang demokrasi Myanmar ini sengaja melakukan itu sebagai bagian dari upaya Myanmar untuk menghapus hak dan identitas kelompok minoritas Rohingya itu. (Alj)