Tak Bayar Karaoke, Babarsari Rusuh NTT Vs Maluku Nyasar ke Papua
Kerusuhan yang terjadi di Babarsari, Sleman, Yogyakarta, menjadi perbincangan netizen di Twitter. Konflik hanya dipicu masalah sepele. Gara-gara tak bayar karaoke. Beberapa netizen menggambarkan situasi yang mencekam dan meresahkan warga.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh pengguna Twitter @WildAnglerFish, kronologi bentrokan Babarsari Jogja ini berawal dari kerusuhan yang terjadi di salah satu tempat karaoke di Babarsari.
Diduga ini bermula dari seorang warga NTT diduga tidak mau membayar karaoke. Ia kemudian diduga diberi peringatan oleh seorang Maluku. Orang NTT tersebut pulang ke tempatnya dan kembali ke lokasi karaoke membawa massa.
Mereka diduga menghancurkan tempat karaoke dan mendatangi tempat tinggal orang-orang Maluku. Namun penyerangan orang-orang tersebut justru salah sasaran, mengenai orang Papua. Korban bernama Dibrilian Jornes Tawarisi Rumbewas mengalami cacat permanen.
Korban asal Mimika ini berstatus mahasiswa akhir di Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY). Hal ini dikonfirmasi oleh lembaga Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua lewat Surat Himbauan tertanggal 3 Juli 2022.
Berikut petikan suratnya:
"Adapun salah satu korban salah sasaran akibat penyerangan tersebut yaitu berasal dari Timika Papua. Akibat dari serangan salah sasar tersebut membuat korban mengalami luka permanen yaitu tangan kanan terputus, tangan kiri tempurung tangan terpotong, kaki mengalami luka sayatan, posisi terakhir korban sekarang berada di RS JIH Timur Polda DIY".
Surat tersebut bertujuan untuk mengumpulkan para pelajar dan mahasiswa Papua untuk meminta pengaduan kepada pihak yang berwajib.
Kronologi versi Resepsionis Karaoke
Resepsionis yang bernama Cecilia menagih pelaku agar membayar karaoke saat pelaku hendak meninggalkan karaoke. Saat ditagih, pelaku tidak terima dan langsung melakukan pengerusakan terhadap dua buah monitor PC karaoke.
Keributan pun terjadi, dan keributan berlanjut kembali saat pelaku yang sebelumnya telah meninggalkan lokasi kembali untuk mendatangi karaoke dan melakukan pengerusakan kaca karaoke.
Pelaku diketahui berasal dari NTT, dan seseorang yang mengingatkan Cecilia apakah pelaku sudah membayar, diketahui berasal dari Maluku. Keributan itu pun berbuntut panjang hingga salah sasaran. Seorang mahasiswa asal Papua mengalami cacat permanen.
Kerusuhan Meledak
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Yuliyanto di Mapolda DIY mengungkap, salah satu dari tiga orang yang diserang oleh kelompok L ini ternyata terafiliasi dengan kelompok lain.
Kelompok ketiga ini kemudian mendatangi Mapolda DIY. Mereka mempertanyakan penanganan kasus yang membuat salah satu rekannya menjadi korban penyerangan di Jambusari.
"Tetapi rupa-rupanya belum puas dengan jawaban dari Pak Dirkrimum sehingga mereka kemudian menuju ke Babarsari melakukan perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan," ujarnya.
Menurut Yuli, kelompok ketiga itu lantas melakukan pengerusakan di lokasi yang mereka curigai sebagai tempat tinggal L. "Mereka melakukan pengerusakan di Babarsari tadi siang, yang rusak adalah mebeler atau teras dari salah satu ruko di situ kemudian ada tujuh motor yang terbakar di situ," katanya.
Yuli mengklaim situasi di Babarsari sudah kondusif. Ia memastikan Polda DIY dan Polres Sleman berkomitmen untuk mengusut tuntas rangkaian kasus ini. Pihaknya pun meminta para pihak terkait agar mempercayakan penanganan kasus ini kepada kepolisian.
Advertisement