Tak Alergi Musik untuk Dakwah, Ini Alasan Muhammadiyah
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam harus menghadirkan paham Islam yang berkemajuan. Organisasi Islam berdiri sejak 1912 ini, mendukung penuh kader Angkatan Muda Muhammadiyah yang terus menghadirkan seni dan musik sebagai media dakwah Islam.
Seperti dalam kegiatan kepedulian AMM Jawa Tengah untuk Palu dan Donggola dengan band musik adalah bentuk menghadirkan dakwah yang berfaham berkemajuan.
“Kegiatan malam ini yang ditampilkan AMM Jawa Tengah merupakan bentuk seni selain sebagai bentuk kepedulian juga sebagai media dakwah. Inilah bentuk Islam berkemajuan itu, yang tidak alergi menggunakan musik sebagai dakwah.
"Inilah sesungguhnya Islam yang berwawasan berkemajuan itu,” kata Tafsir, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, belum lama ini. Dalam acara Teras Singosari “AMM Jawa Tengah untuk Palu dan Donggola” yang digelar di Teras Gedung PWM Jawa Tengah.
"Inilah bentuk Islam berkemajuan itu, yang tidak alergi menggunakan musik sebagai dakwah. Inilah sesungguhnya Islam yang berwawasan berkemajuan itu,” kata Tafsir.
Tafsir, mengapresiasi penuh kegiatan AMM Jawa Tengah ini. Menurutnya, yang terpenting adalah bukan dari seberapa banyak hasil penggalangan dana karena penggalangan dana resmi sudah di himpun melalui Lazismu. Akan tetapi hal ini wujud kepedulian dan kebersamaan kita dalam mengajak sesama disekitar kita untuk peduli.
“Lewat forum Teras Singosari yang sebelumnya sudah diadakan dan saat ini, kita ingin mewujudkan Kantor Muhammadiyah bisa menjadi public house (rumah publik) bagi semua kalangan bukan hanya sekedar pusat administrasi Muhammadiyah. Dan malam ini membuktikan untuk itu, “paparnya.
Acara yang dimeriahkan oleh Matronome Band asal Lamongan, Jawa Timur ini turut dihadiri puluhan Angkatan Muda Muhammadiyah Jawa Tengah dari berbagai daerah yang memadati teras kantor PWM Jawa Tengah. (adi)
Advertisement