Tak Akur, Rihanna Bantu Ayahnya yang Terinfeksi Corona
Penyanyi Rihanna tampaknya punya alasan cukup kuat kenapa terlihat begitu aktif memerangi virus Corona. Ayah musisi 32 tahun itu, Ronald Fenty, diketahui sempat berjuang melawan Covid-19 yang membuat pelantun Umbrella itu begitu khawatir.
Hal itu diungkapkan Ronald Fenty dalam wawancaranya bersama The Sun, pada 10 April 2020. Pria 66 tahun itu mengaku, menjalani isolasi selama 14 hari di Paragon Isolation Center hingga dia dinyatakan sembuh.
Selama masa penyembuhan tersebut, Ronald mengaku, Rihanna mengirimkan alat bantu pernapasan untuknya. Pelantun Diamond tersebut juga menunjukkan perhatiannya dengan mengecek kondisi kesehatan sang ayah setiap hari.
Hal itulah yang diakui sang ayah membuatnya sangat terharu. "Kondisiku sempat memburuk dan sejujurnya, aku sempat berpikir akan mati karena virus ini. Robyn (nama asli Rihanna), aku sangat mencintaimu nak," ujarnya.
Sebelumnya, hubungan ayah dan anak tersebut sempat memburuk ketika Rihanna menuntut Ronald pada 2019. Mantan kekasih Chris Brown itu menilai ayahnya memanfaatkan namanya tanpa izin untuk kepentingan bisnis.
Waktu itu Ronald mendirikan perusahaan bernama Fenty Entertainment. Padahal Rihanna sudah lebih dulu mematenkan nama Fenty untuk sejumlah brand yang didirikannya seperti Fenty Beauty dan lini lingerie.
Fenty sendiri merupakan nama keluarga Rihanna. Untungnya, keretakan itu tak berlangsung lama dan mereka kembali berdamai.
Tak hanya memberi bantuan untuk ayahnya, Rihanna menggelontorkan dananya untuk memerangi corona. Lewat yayasan amalnya, Clara Lionel Foundation, telah menyumbang sebesar 5 juta dolar AS atau Rp80 miliar.
Sumbangan itu diserahkan ke beberapa organisasi di dunia. Diantaranya Direct Relief, Partners in Health, Feeding America, The International Rescue Committee, dan Solidarity Response Fund Covid-19 dari WHO.
Deretan organisasi ini akan menyalurkan bantuan kepada kelompok terpinggirkan di kawasan Amerika Serikat, Karibia juga Afrika, termasuk untuk tenaga medis yang bekerja memerangi virus corona.
Sumbangan ini juga siap membeli kebutuhan stok makanan untuk para lansia yang berisiko di Amerika Serikat, menyediakan alat kesehatan di Haiti dan Malawi. Penelitian beserta pengembangan vaksin juga terapi kesehatan.
Advertisement