Tak Ada Tempat Bagi Koruptor..., Bukan Korupsi
Perilaku korup tidak henti-hentinya dilakuan oleh pejabat maupun politisi. Hal itu ditunjukan dengan maraknya oknum yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh lembaga anti-rasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Suatu ketika, Sekjen sebuah partai politik diwawancarai oleh sejumlah wartawan untuk memberikan keterangan perihal kadernya yang terjerat kasus korupsi.
Namun, si Sekjen tersebut dengan gagahnya berkata bahwa di dalam partainya tidak ada tempat untuk seorang koruptor.
“Tidak ada tempat bagi KORUPTOR di partai kami!” ucapnya berapi-api.
“Bukannya sedang ada yang diperiksa KPK oknum dari partai Anda?” tanya wartawan.
“Itu kan baru diperiksa,” elak si Sekjen.
“Lalu, yang sudah menjadi tersangka di KPK?” tanya wartawan lain.
“Itu kan baru tersangka, biarkan proses hukum berjalan,” elaknya lagi.
“Tapi kan ada juga yang jadi terdakwa dari partai Anda, pak?” tanya wartawan yang posisinya di belakang kamera sambil menyodorkan alat perekam.
“Sama saja, status mereka masih terdakwa, belum selesai,” ujar si Sekjen ngeles.
“Lalu, bagaimana anggota DPR dari partai Anda yang sudah divonis masuk penjara?” tanya wartawan di samping kanan Sekjen.
“Itu kan terpidana korupsi. Saya di awal tadi bilang, tidak ada tempat buat KORUPTOR, kan,” jawabnya pede. (*)
“Itu kan terpidana korupsi. Saya di awal tadi bilang, tidak ada tempat buat KORUPTOR, kan,” jawabnya pede.