Tak Ada Rumah, 36 KK Korban Eksekusi Bertahan di Bawah Tenda
Sebanyak 36 Kepala Keluarga yang rumahnya menjadi obyek eksekusi beberapa hari lalu masih bertahan. Mereka tinggal di sekitar rumahnya yang telah rata dengan tanah. Mereka terpaksa bertahan karena tidak memiliki tempat tinggal lain. Mereka berharap uluran tangan pemerintah untuk mendapatkan tempat berteduh baru.
"Saya inginnya punya tempat tinggal. Satu-satunya milik saya ada di sini. Keluarga ada di Bondowoso. Kondisi juga tidak punya. Makanya saya di sini karena lebih gampang," kata Suamna, 59 tahun, salah seorang warga yang rumahnya dieksekusi, Senin, 18 November 2019.
Warga yang masih bertahan saat ini tinggal di bawah tenda yang terbuat dari terpal. Ada juga yang tinggal di pondok yang mereka buar secara asal-asalan.
"Kemarin ada petugas meminta saya untuk pindah. Saya mau pindah ke mana. Wong ini cuma satu-satunya. Ini saya beli. Kalau memang dari sisi hukum saya salah, masa tidak ada perikemanusiaan. Kan saya manusia," ungkapnya lagi.
Sebelum rumahnya dieksekusi, warga sebenarnya sempat mendapatkan angin segar. Beredar kabar pihak pemenang akan memberikan ganti rugi sebesar Rp20 juta per orang. Sekitar 10 warga sempat datang ke rumah pihak pemenang.
"Setelah itu warga yang ke sana ditanya, ternyata cuma dikasih Rp 5 juta. Warga pikir-pikir, uang segitu untuk kontrak rumah saja tidak cukup," jelasnya.
Warga juga menyayangkan tidak ada orang pemerintahan yang datang melihat. Baik itu dari kelurahan, kecamatan maupun Pemkab Banyuwangi.
Mereka sedikit lega saat sejumlah anggota DPRD Banyuwangi menyambangi mereka. Mereka pun menyampaikan uneg-unegnya pada para wakil rakyat itu.
Ditemui usai menemui warga, salah seorang anggota DPRD Banyuwangi, Michael Edy Haryanto, mengatakan, anggota menemui warga akan merekomendasikan agar Ketua DPRD Banyuwangi memanggil lurah dan camat setempat.
"Kenapa kok tidak mau peduli pada rakyatnya. Jangan melihat sengketanya. Tapi lihat rakyatnya. Cari solusi yang baik," kata Michael.
"Apalagi rakyat tidak minta apa-apa. Mereka tidak punya rumah. Mereka mau tidur dimana? Pemerintah harus membantu menyelesaikan persoalan. Setidaknya datang mencari apa solusinya untuk rakyat," tegasnya.