Tak Ada Operasi Pasar Minyakita, Pedagang Harus Lewat Aplikasi
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi memastikan bahwa stok Minyakita di pasar tradisional sudah melimpah dan tidak kekurangan. Hal ini disampaikan ketika Eri Cahyadi melakukan sidak ke Pasar Pucang, Rabu, 15 Februari 2023.
Walikota Eri menyampaikan, operasi pasar Minyakita tidak dilakukan lagi. Pedagang yang kehabisan stok bisa meminta lewat aplikasi SIMIRAH. "Yang mendatang jumlahnya nanti aplikasi, yang memantau PD Pasar dan dinas koperasi. Tidak ada namanya kehabisan stok," katanya usai sidak.
Mengenai pedagang yang kesulitan mengakses aplikasi SIMIRAH. Eri meminta pedagang agar melaporkan ke PD Pasar Surabaya supaya didata untuk mendapatkan stok Minyakita.
"Sehingga, PD Pasar punya database dengan kepala dinas koperasi. Misal satu hari kebutuhan pedagang ini berapa. Ada yang memesan misal 5 box atau 10 box, itu yang memutuskan pedagang sendiri," paparnya.
Eri juga menambahkan, pedagang yang masih menjual harga Minyakita di atas HET akan dipantau oleh PD Pasar Surabaya.
"Karena PD Pasar ini melakukan pemantauan selalu ke dalam pasar, karena memang tugas kami ketika menemukan tidak bisa menindak dan hanya melaporkan. Kalau yang menindak tadi satgas," terang Eri.
Meskipun banyak pedagang yang sudah menjual Minyakita dengan harga HET yakni, Rp14 ribu per liter. Tetapi masih ada beberapa pedagang yang menjual Rp15 ribu per liternya, seperti yang dilakukan Fatimah.
Menurut pedagang sembako di Pasar Pucang ini, ia menjual dengan harga tersebut karena mengambil stok dari pengepul.
"Stok yang dari operasi pasar sudah habis, kemarin ambil langsung habis. Belum tau datang lagi kapan. Jadi ambil di agen harganya Rp13. 750 per liternya jadi jualnya Rp 15 ribu. Kalau yang dari operasi pasar jual Rp14 ribu, tapi sudah habis barangnya," terang wanita paruh baya tersebut.
Untuk diketahui, tak hanya melakukan sidak Minyakita. Eri juga melakukan sidak pada bahan pokok seperti beras, cabai hingga bawang merah.
Advertisement