Tak Ada Nasihat Mbah Moen bagi Jokowi, Ternyata Ini Alasannya
"Saya terkesan melihat Habib Luthfi Yahya dan KH Maemun Zubair saat bertemu Jokowi di ruang hotel sebelum berangkat menuju GBK. Mereka hanya bersalaman, bertatap muka dan ngobrol sebentar, kemudian kedua ulama yang sangat dihormati itu memberi cindera mata kepada Jokowi," kata Joni Ariadinata, sastrawan tinggal di Jogjakarta.
Menurutnya, cendera mata berupa syal warna hijau (serban dari KH Maimun Zubair) serta tasbih (dari Habib Luthfi). Tak ada tausiyah dari kedua ulama kharismatik itu, apalagi cerita-cerita yang terkesan ingin menyanjung dan menyenang-nyenangkankan Jokowi.
Seperti diketahui, pada kampanye terakhir sebelum coblosan 17 April, Kiai Maemoen Zubair dan Habib Luthfi bin Yahya bertemu. Kedua tokoh tersebut, sekaligus memberi suport bagi capres petahana berdampingan dengan Cawapres KH Ma'ruf Amin. Kampanye terakhir itu digelar di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu 13 April 2019. Malam selesai kampanye, Jokowi langsung menuju ke Tanah Suci, Makkah, untuk melaksanakan ibadah Umrah.
Dalam catatan Joni, yang dikenal sebagai cerpenis, sekaligus membandingkan dengan juru dakwah yang populer di medsos saat ini.
"Tak ada juga nasehat panjang lebar tentang bagaimana harusnya menjadi seorang pemimpin, tidak cerita pernah bermimpi bertemu 5 kali. Lebih-lebih, tak ada kesombongan 'jika kamu terpilih, jangan panggil aku ke istana.'"
Kenapa Mbah Moen dan Habib Luthfi tidak beri nasihat panjang lebar kepada Jokowi?
"Mereka, dua ulama penting Indonesia itu, tampak cukup yakin. Mereka tidak memperlakukan Jokowi seperti anak-anak yang belum mengerti apa-apa. Mereka tidak menempatkan Jokowi sebagai pihak yang perlu dinasihati ini dan itu," kata Joni Ariadinata.
"Saya terkesan dengan ketenangan yang dipancarkan dua panutan ummat itu. Mereka, dua kiai kharismatik itu, telah menunjukkan kelasnya sebagai ulama," demikian Joni Ariadinata memberi kesaksian. (adi)
"Mereka, dua ulama penting Indonesia itu, tampak cukup yakin. Mereka tidak memperlakukan Jokowi seperti anak-anak yang belum mengerti apa-apa. Mereka tidak menempatkan Jokowi sebagai pihak yang perlu dinasihati ini dan itu," kata Joni Ariadinata.
Advertisement