Risma Pastikan Undang Khofifah di Peresmian PLTSa Benowo
Sempat diisukan berkonflik dengan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan akan mengundang Gubernur Jawa Timur dalam peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo pada akhir November 2019 nanti.
"Yo diundang rek, gak masalah kok. Kon iku mesti bikin-bikin yang enggak-enggak. Tetap tak undang lah," kata Risma, Selasa 12 November 2019 di Balai Kota Surabaya.
Risma mengerti bahwa banyak warga Surabaya tidak ingin Khofifah hadir dalam peresmisan PLTSa itu. Alasannya, beberapa saat lalu pernyataan Khofifah tentang bau sampah di Gelora Bung Tomo, dianggap menyinggung warga Surabaya. Terlebih, GBT diproyeksikan sebagai venue Piala Dunia U-20 pada tahun 2021.
Namun, menurut Risma, ia tetap menghormati Khofifah sebagai pemimpin tertinggi di Jatim, dan akan tetap mengundangnya. Apalagi, PLTSA merupakan salah satu proyek besar nasional yang dibangun oleh lintas Kementerian dan BUMN. Juga, satu-satunya PLTSA yang beroperasi di Indonesia.
"Ini kita bangun bareng-bareng Kementerian ESDM, Pemkot dan PLN kan. Ini untuk Indonesia juga, ya tetap lah diundang, beliau sebagai Gubernur Jatim," kata Risma.
Risma mengatakan, pembangunan PLTSA yang berada di TPA Benowo itu sudah mencapai 90 persen lebih, atau hampir selesai. Risma berencananya, meresmikan PLTSA tersebut dengan mengundang Presiden Joko Widodo. Namun, ia belum tahu tanggal pasti peresmian PLTSA, karena menurutnya, Pemkot sedang menunggu kosongnya jadwal dari protokoler Presiden.
"Insya allah waktu dekat akan diresmikan. Kami mau Pak Presiden kan yang meresmikan. Tapi nggak tahu ya kapan, kita cari tanggal longgarnya Pak Presiden," kata Risma.
Menurut Risma, PLTSA itu akan menghasilkan daya listrik sebesar 9-11 MW, yang berasal dari pengolahan sampah di TPA Benowo sebanyak 15000 ton per harinya. Nilai investasi di PLTSA itu mencapai 49,86 juta dollar Amerika.
"Ini besar banget. Nanti kalau sudah jadi, kami sewakan ke pihak ke-3, nilainya kalau tidak salah kemarin itu 3 miliar-an lah," pungkasnya.
Advertisement