Tak Ada Kompensasi Rencana Perluasan Stasiun Banyuwangi Kota
Rencana PT. KAI Daop 9 Jember mengembangkan Stasiun Kereta Api Banyuwangi Kota mendapatkan respons dari warga terdampak. Pasalnya warga yang menyewa lahan KAI sama sekali tidak mendapatkan kompensasi ataupun ganti rugi. Padahal, ada bangunan permanen milik warga yang harus dibongkar.
“Sama sekali tidak ada ganti rugi,” jelas salah seorang warga yang terdampak rencana perluasan Stasiun Banyuwangi Kota, Abu Tholib, 55 tahun, Selasa, 25 Oktober 2022.
Warga RT 01 RW 02, Lingkungan Karangasem, Kelurahan Bakungan, Banyuwangi ini menyatakan, untuk membongkar bangunan yang terdampak juga tidak mendapatkan biaya pembongkaran. Menurutnya, hanya untuk pembongkaran bangunan permanen saja yang nantinya akan dibantu pihak KAI dengan alat berat.
“Kalau yang berat seperti tembok dibantu pembongkarannya dengan alat berat,” jelasnya.
Pria yang juga Ketua RT ini menyatakan, dirinya menyewa lahan milik PT KAI persis di depan Stasiun Banyuwangi kota. Lahan yang disewanya seluas 37 x 6 meter persegi. Nilai sewanya Rp5 juga setahun. Selama ini lahan tersebut digunakannya untuk usaha mini market. Nilai bangunan yang harus dibongkarnya sekitar Rp150 juta.
Dia menjelaskan, setidaknya ada enam warga yang terdampak rencana perluasan Stasiun Banyuwangi Kota ini. Seluruhnya merupakan penyewa lahan milik KAI. Bagi warga yang terdampak, menurutnya, KAI menjanjikan nantinya akan mendapatkan prioritas untuk mendapatkan stand di kawasan Stasiun Banyuwangi Kota yang sudah dikembangkan.
“Yang kena dampak diutamakan dapat stand tapi jika sepakat dengan nilai sewanya,” jelasnya.
Pria yang mengaku sudah menyewa lahan milik KAI selama 30 tahun mengatakan, dirinya di-deadline melakukan pengosongan lahan KAI yang disewanya pada akhir Oktober 2022 ini. Dia mengaku waktu ini sebenarnya terlalu mepet. Karena warga hanya diberi waktu sekitar satu setengah bulan. Apalagi biaya pembongkaran juga tidak ada.
Dia berharap mendapatkan ganti rugi karena pemberitahuan mengenai hal ini cukup mendadak, sehingga dirinya tidak siap biaya.
“Berat ya mas, wong pandemi kayak gini,” ungkapnya.
Pantauan Ngopibareng.id, sejumlah warga yang terdampak ada yang mulai membongkar bangunan yang berdiri di atas lahan KAI yang disewanya. Ada beberapa yang sudah membongkar atap serta kusen bangunan.
Seperti diketahui, PT. KAI Daop 9 Jember berencana mengembangkan Stasiun Kereta Api Banyuwangi Kota pada awal Januari 2023. Pengembangan ini disebut untuk mendukung kemajuan pariwisata di Kabupaten Banyuwangi.
Menurut Manajer Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Azhar Zaki, nantinya, Stasiun Kereta Api Banyuwangi Kota akan memiliki dua lantai dengan konsep bangunan yang membawa kearifan lokal.
Tempat ini akan didukung kelengkapan fasilitas transportasi dari dan ke Banyuwangi. Pada lantai dua bangunan, akan disediakan kios bagi UMKM atau pelaku usaha yang ingin bekerja sama dengan KAI dalam mempromosikan usahanya.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang menjadi perhatian dalam pengembangan Stasiun Banyuwangi Kota ini. Di antaranya area parkir dan juga akses masuk menuju stasiun. Saat ini, lanjutnya, Stasiun Banyuwangi Kota memiliki area parkir yang terbatas. Begitu juga dengan akses jalan. Saat ini sedang disiapkan konsep agar akses masuk menuju stasiun lebih nyaman.
“KAI mendukung Banyuwangi untuk terus mengembangkan wisatanya. Nanti Stasiun Banyuwangi Kota akan kami kembangkan menjadi lebih megah, lebih luas dan lebih indah untuk mendukung program wisata di Banyuwangi,” jelasnya, Kamis, 15 September 2022.
Advertisement