Tak ada Kata Cukup untuk Menuntut Ilmu, Ini Tradisi Pesantren Tremas
“Jangan sekali-kali beranggapan bahwasanya dirasah, tadris, ta’lim ini selesai. Kalau kalian menganggap ta’lim tadris selesai, itu merupakan sebuah kebodohan bagi kalian. Sebab keilmuan itu tidak ada habisnya.“ - KH Fuad Habib Dimyathi, Pengasuh Pesantren Tremas Pacitan.
Dalam agama tidak ada istilah dan bahasa cukup dalam menuntut ilmu. Para santri jangan merasa puas dengan keilmuan yang telah dimilikinya, harus tetap mengembangkan keilmuannya dengan tetap melanjutkan belajar kapan dan di manapun.
Hal itu diungkapkan Pengasuh Pesantren Tremas Pacitan KH Fuad Habib Dimyathi.
“Jangan sekali-kali beranggapan bahwasanya dirasah, tadris, ta’lim ini selesai. Kalau kalian menganggap ta’lim tadris selesai, itu merupakan sebuah kebodohan bagi kalian. Sebab keilmuan itu tidak ada habisnya, “ katanya, dalam keterangan diterima ngopibareng.id.
Kiai lulusan pesantren Krapyak Yogyakarta itu berpesan tentang pentingnya mengamalkan ilmu yang telah diperoleh di Ma’had Aly.
Lebih-lebih bagi yang telah bertambah ilmunya bertambah pula kemuliaan ahklaknya, bertambah rasa tawadhu’nya, bertambah baik amalnya dan semakin bertambah taat dan dekat kepada Allah SWT.
“Oleh karena itu, status level ahwaliyah, aqwaliyah (sikap dan perkataan) lulusan Ma’had Aly, levelnya sangat tepat kalau diatas lulusan Aliyah. Bahkan harus lebih baik, terpuji dan menjadi uswatun hasanah bagi adik-adik santri lainya,” ungkapnya, yang sebelumnya disampaikan pada cara Wisuda 26 Mahasantri IV Ma’had Aly Attarmasi program studi Fiqih dan Ushul Fiqih yang digelar Sabtu (5/5/2018) di Aula Pesantren Tremas Pacitan.
Kiai Fuad melanjutkan, kemanfaatan ilmu itu dapat dirasakan apabila sebuah keilmuan itu dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, segala bentuk keilmuan itu bermanfaat dan tidak ada ilmu yang tidak bermanfaat.
“Tapi kemanfaatan ilmu, itu tergantung kepada kalian semua. Tinggal kalian piye arep noto (tinggal bagaimana mempraktekkan) hal-hal yang berkaitan dengan keilmuan,” katanya.
Ma’had Aly Attarmasi di lingkungan Pesantren Tremas merupakan lembaga pasca Aliyah yang didirikan dalam rangka menyiapkan kader-kader ulama yang menguasai keilmuan kepesantrenan yang sangat dibutuhkan pada masa kini.
“Adanya Ma’had Aly ini merupakan sebuah kebanggaan bagi kami. Ini prestasi luar biasa. Prestasi yang patut kita syukuri. Insyaallah kita akan diberi kenikmatan lebih dan kebaikan dari Allah SWT,” pungkasnya.
Ma’had Aly Attarmasi Pesantren Tremas Pacitan didirikan pada tahun 2008 dengan konsentasi keilmuan Fiqih dan Ushul Fiqih. Pada tahun 2016 lalu, Ma’had Aly Attarmasi bersama 12 Ma’had Aly lainya resmi mendapatkan legalitas dari Kementerian Agama RI, melalui ditandatanganinya Peraturan Menteri Agama Nomor 71/2015 tentang Ma’had Aly oleh Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin. (adi)