Tak Ada Calon Lain, Suami-Istri di Probolinggo Maju Cakades
Pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 250 desa di Kabupaten Probolinggo, Kamis, 17 Februari 2022 diwarnai kejadian unik di Desa Tempuran, Kecamatan Bantaran. Calon kepala desa (cakades) hanya dua, Alisat, 43 tahun melawan istrinya, Tatik, 39 tahun.
“Alhamdulillah, warga Tempuran masih memberikan amanah kepada saya untuk menjadi kepala desa kembali,” ujar Alisat didampingi istri sekaligus pesaingnya dalam pilkades, Tatik, di rumahnya, Kamis, 17 Februrari 2022.
Keduanya memilih bersantai di rumahnya dan mengaku tidak tegang saat menunggu hasil penghitungan suara. Alisat dan istrinya lebih banyak bersenda-gurau sambil menerima para tamu di rumahnya.
Seperti diduga khalayak sebelumnya, Alisat pun menang telak di tujuh Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Tempuran. Memang sejak awal, Alisat memang tanpa tanding karena dinilai berhasil memimpin Desa Tempuran selama satu periode.
Alisat pun kemudian memutuskan untuk kembali maju sebagai bakal calon kepala desa (bacakades). Sisi lain tidak ada satu pun warga yang berani mendaftar sebagai bacakades untuk bersaing dengan kandidat petahana (incumbent) itu.
Akhirnya mendekati hari terakhir pendaftaran bacakades, Alisat menyarankan istrinya untuk mendaftarkan diri sebagai bacakades melalui Panitia Pemilihan (Panlih) Desa Tempuran. Sang istri setuju, dengan pertimbangan suaminya, tidak memilik pesaing. Jika dibiarkan, sesuai Peraturan Bupati (Perbup), maka Pilkades Tempuran terancam gagal digelar.
Keduanya pun kompak tanpa ada nuansa persaingan termasuk saat kampanye. “Kami ke mana-mana bersama-sama, termasuk saat kampanye. Memang sesekali, saya dan istri tidak bersama-sama saat kampanye,” ujar Alisat.
Untuk meningkatkan partisipasi warga Desa Tempuran agar mau mendatangi tujuh TPS saat pilkades, Kamis pagi, Alisat dan istrinya menyiapkan sejumlah “hadiah lawang” (door prize) di semua TPS.
Mekanismenya, warga yang datang ke TPS seusai mencoblos dicegat di pintu keluar untuk menerima kupon undian door prize. Hadiahnya, barang-barang elektronik seperti kipas angin, setrika listrik. Bahkan juga tersedia door prize berupa kambing.
Disinggung, kesuksesannya memimpin Desa Tempuran sehingga tidak ada pesaing dalam pilkades, Alisat mengaku, berusaha ikhlas. Caranya, ia berusaha mempermudah warganya mengurus administrasi kependudukan (adminduk).
“Bahkan setiap keluar rumah saya selalu membawa stempel kepala desa, sehingga ketemu warga di mana saja, bisa saya layani,” katanya.
Advertisement