Tajin Palappa, Makanan Khas Situbondo Pas untuk Sarapan Pagi
Berlibur ke Situbondo jangan hanya menikmati wisata pantai dan kuliner atau olahan makanan khas ikan lautnya yang menggoyang lidah. Tapi, Anda harus mencoba makanan khas dan unik dari masyarakat Situbondo yang sangat pas menjadi santapan pagi hari.
Masyarakat Kota Santi, sebutan Kabupaten Situbondo, menamakan makanan khas dan unik, itu Tajin Palappa. Tajin dalam bahasa Madura artinya bubur dan Palappa berarti bumbu. Namun, Tajin Palappa yang juga berbahan dasar bubur beras berbeda dengan bubur ayam pada umumnya.
Bubur ayam umumnya disajikan bersama suwiran daging ayam dan siraman kaldu. Tajin Palappa disuguhkan bersama sayuran, seperti kangkung, tauge matang, tahu, dan siraman bumbu kacang khas dicampur petis serta belimbing wuluh sebagai pelengkap.
”Tajin Palappa juga berbeda dengan bubur ayam, karena ditambah irisan hongkong atau ote-ote sejenis bakwan goreng berisi kubis, wortel, tauge, dan udang dicampur adonan tepung. Selain itu, dilengkapi kerupuk,” kata Sayati penjual Tajin Palappa di Kecamatan Panji.
Tak heran, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melalui Instagramnya pernah merekomendasikan Tajin Palappa sebagai salah satu makanan khas di Jawa Timur yang pas untuk sarapan pagi bagi pemburu kuliner khas daerah.
”Salah satu rekomendasi sarapan pagi dari Jawa Timur yang tidak ada obatnya. Namanya Tajin Palappa Situbondo,” kata Khofifah dalam akun Instagramnya beberapa waktu lalu.
Tajin Palappa ini sudah dihidangkan turun temurun sebagai salah satu makanan tradisional untuk sarapan pagi bagi masyarakat Situbondo. Bahkan, saat ini Tajin Palappa banyak dijual oleh pedagang kali lima di pinggir jalan wilayah Situbondo. Diantaranya di pinggiran jalan Kecamatan Panji, Mimbaan, dan kawasan lainnya.
Tapi uniknya, Tajin Palappa tidak ditemukan di kabupaten lain. Termasuk kabupaten berbatasan dengan Situbondo, yakni Probolinggo, Bondowoso dan Banyuwangi. ” Makanya, kalau pulang ke Situbondo, saya beli Tajin Palappa untuk sarapan pagi. Ini makanan khas tradisional yang hanya ada di Situbondo,” kata Tegar, warga Situbondo yang sekarang menetap di Bondowoso.
Advertisement