Taj Mahal Ditutup Sementara, Akibat Ancaman Bom
Wisata ikonik di India, Taj Mahal, kembali ditutup sementara oleh Otoritas di Negara Bagian Uttar Pradesh, India, pada Kamis 4 Maret 2021. Penyebabnya, destinasi wisata bersejarah ini telah menerima ancaman berupa ledakan bom.
Belum lama ini terdapat sebuah telepon yang datang ke pihak Taj Mahal dan mengatakan bahwa ada bom yang disimpan di dalam destinasi wisata bersejarah itu dan dinyatakan akan segera meledak.
Akibat ancaman terlepon tersebut, seperti dilansir Indian Times, Minggu 7 Maret 2021, membuat kepanikan di kalangan pengunjung di Agra pada saat itu.
Untuk mengambil langkah cepat dan menghindari kejadian yang tidak diinginkan, pihak Kepolisian Agra dan CISF langsung mengevakuasi 1.000 wisatawan dan segera melakukan penyisiran di area monumen.
Namun, setelah melakukan penyelidikan selama 30 menit, pihak kepolisian justru tak menemukan bom dan benda mencurigakan di dalam Monumen.
Menurut kantor berita PTI, ancaman bom di Taj Mahal dinyatakan hoaks atau berita bohong. Tak berselang lama, polisi langsung menangkap tersangka yang membuat telepon ancaman bom tersebut.
Tersangka itu adalah seorang warga Firozabad bernama Vimal Kumar Sigh, yang berusia 30 tahun. Ia juga dilaporkan tidak stabil secara mental. Vimal kini telah ditahan terkait tersangka penyebar ancaman bom.
“Kami menerima informasi melalui ruang kendali bahwa seseorang telah menelepon untuk mengatakan bahwa dia berasal dari daerah Loha Mandir. Dia mengatakan sebuah bom telah ditempatkan di Taj Mahal dan akan segera meledak. Kami memberi tahu CISF dan operasi pencarian diluncurkan di bawah kepemimpinan Circle Officer (Sadar), ” kata SP (Protokol) Shiv Ram Yada.
Taj Mahal, tempat bersejarah berupa makam marmer besar berwarna putih itu dibangun pada 1653 oleh Kaisar Mughal, Shah Jahan. Kompleks itu didirikan untuk mengenang kematian istri sang kaisar, Mumtaz Mahal.
Advertisement