Dua Jalur Pendaftaran Mandiri Dibuka, Unair Terapkan Tes Online
Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) berakhir pada hari ini, 25 Juli 2020. Selanjutnya, para peserta UTBK tinggal menunggu pengumuman penerimaan. Sembari menunggu pengumuman tersebut, Universitas Airlangga (Unair) membuka pendaftaran masuk melalui jalur Mandiri. Berbeda dengan tahun lalu, tahun 2020 Unair menerapkan dua jalur, yaitu jalur Mandiri Reguler dan Mandiri Kemitraan dengan pelaksanaan ujian dilakukan secara daring.
Ketua Pusat Pendaftaran Mahasiswa Baru (PPMB) Achmad Solihin mengatakan, untuk jalur Mandiri Reguler, setiap peserta bisa mendaftarkan diri dan mengikuti proses seleksi dengan mengikuti ujian tulis.
Pendaftaran tersebut jalur akan dibuka pada tanggal 27 Juli sampai 8 Agustus. Dengan pelaksanaan ujian pada 15 sampai 16 Agustus. "Ujian Mandiri Reguler dilangsungkan secara online. Peserta tidak perlu datang ke kampus untuk ujian, namun melaksanakan ujian dari rumah masing-masing," kata Solihin.
Selain ujian secara online, hal yang perlu dipersiapkan peserta adalah bagaimana dalam memilih program studi. Maksimal program studi yang dapat dipilih, yaitu dua prodi, baik untuk kelompok saintek, soshum, maupun campuran.
Sementara untuk jalur Mandiri Kemitraan, ungkap Solihin, prinsipnya diperuntukan bagi mitra Unair, baik perusahaan, institusi, atau yayasan, untuk mendaftarkan putra-putri dari karyawan mereka
"Pada jalur Mandiri Kemitraan peserta harus direkomendasikan oleh institusi, industri, maupun pemerintahan yang memberikan dukungan terhadap calon yang bersangkutan," ujarnya.
Khusus jalur Mandiri Kemitraan, terang Solihin proses seleksi hanya berdasarkan nilai UTBK. Peserta yang bisa mengikuti seleksi adalah mereka yang mendapat dukungan atau rekomendasi dari institusi dan memiliki nilai UTBK. "Untuk Pendaftaran jalur Mandiri Kemitraan dibuka pada 27 Juli - 24 Agustus. Pengumuman penerimaan pada 26 Agustus," paparnya.
Tambahnya, Pada jalur Mandiri Kemitraan ini, tidak semua prodi di Unair ditawarkan. Dari 44 prodi S1, yang ditawarkan untuk jalur Mandiri Kemitraan sebanyak 22 prodi saintek maupun soshum.
"Prodi saintek antara lain kedokteran, kedokteran gigi, farmasi, kedokteran hewan, sistem informasi, teknik lingkungan, teknik biomedis, kesehatan masyarakat, keperawatan, teknik industri, teknik elektro, rekayasa nanoteknologi, teknik robotika dan kecerdasan buatan, dan teknologi sains data," jelas Solihin.
Sementara, prodi soshum antara lain ilmu hukum, akuntansi, manajemen, ekonomi islam, ilmu hubungan internasional, ilmu komunikasi, psikologi, dan bahasa dan sastra Inggris," sambungnya.
Model kemitraan ini diharapkan dapat mempercepat penerapan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, salah satu dari Program Kemendikbud.
Advertisement