Tahun Depan, Jurusan Keperawatan FK UB Buka Program Spesialis
Jurusan Keperawatan, Fakuktas Kedokteran (FK), Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, akan membuka dua program studi spesialis baru, yaitu Keperawatan Jiwa dan Spesialis Keperawatan Komunitas pada 2020.
Kepala Jurusan Keperawatan FK UB, dr. Ahsan menjelaskan bahwa di Indonesia sendiri yang baru memiliki spesialis keperawatan jiwa di Universitas Indonesia, Depok, saja.
"Spesialis Keperawatan Jiwa hanya ada di Universitas Indonesia, kami rasa kami punya kebutuhan untuk mengembangkan di Jawa Timur, hal ini karena kasus gangguan jiwa di Jawa Timur juga sangat banyak," tuturnya dalam rilis resmi yang diterima ngopibareng.id, Sabtu 14 Desember 2019.
Berdasarkan penelitiannya, Ahsan mengatakan di Jawa Timur sendiri angka Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mencapai sekitar 40 ribu orang.
Maka, ia berharap dengan adanya pembukaan program studi spesialis keperawatan jiwa dan keperawatan komunitas ini, dapat memenuhi sumber daya manusia (SDM) di sektor pendidikan dan pelayanan kesehatan dengan memunculkan banyak spesialis.
"Dengan banyaknya spesialis akan muncul riset yang dapat digunakan untuk mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa," terang Ahsan.
Untuk memantapkan persiapan pembukaan dua program spesialis tersebut, pengurus Perawat Nasional Indonesia (PPNI) melakukan peninjauan terkait kesiapan dari jurusan Keperawatan FK UB membuka dua prgram studi tersebut, pada Selasa 10 Desember 2019.
Dari segi persiapan sendiri, Ahsan mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa langkah untuk menyiapkan dua program studi tersebut.
“Kami sudah persiapkan secara maksimal, dua tahun yang lalu kami membuka Magister Jiwa dan Magister Gawat Darurat. Pada, 2018 kami membuka lima peminatan baru, salah satunya adalah peminatan komunitas,” terangnya.
Output dari pembukaan magister tersebut, kata Ahsan adalah langkah untuk menuju ke spesialis. Selain itu, FK UB juga telah menyiapkan pemenuhan sumberdaya manusia, kurikulum, serta sarana dan prasarana agar dua program studi spesialis tersebut dapat terealisasi tahun depan.
“Berkaitan dengan sarana prasarana, kami telah menyiapkan laboratorium, yang ada di dua gedung, yaitu di Kampus Dieng dan Kampus Veteran,” jelasnya.