Tahun Depan, Bagnaia Akui Hubungan dengan Bastianini Akan Sulit
Francesco Bagnaia mengakui atmosfer pit Ducati Lenovo tahun depan akan lebih sulit ketimbang tahun ini dengan kehadiran Enea Bastianini sebagai rekan satu timnya.
Hal ini menyusul pertarungan terbaru mereka di Sepang, Enea Bastianini sempat tak memedulikan peluang Pecco Bagnaia menjadi juara dunia menjauh jika dirinya tak mengalah.
Diketahui, selama balapan yang berlangsung di Sepang pada hari Minggu, 23 Oktober 2022 lalu, pemimpin klasemen pembalap itu harus menahan serangan dari sesama pembalap Ducati (Gresini Racing), Enea Bastianini, yang tampaknya tak peduli terhadap peluang Pecco menyegel gelar di Malaysia.
Maklum, jika sampai Fabio Quartararo finis di posisi tiga besar, tidak akan cukup bagi Bagnaia untuk mengklaim gelar juara dunia. Enea Bastianini, yang tidak tahu situasi di belakangnya, tetap berusaha untuk memenangkan balapan dengan terus merangsek dan menyerang Bagnaia.
Bastianini bahkan hampir menabrak bagian belakang motor Pecco di Tikungan 9 lap terakhir. Padahal, sebelumnya manajemen Ducati melakukan 'pertemuan' yang tidak biasa di pit-wall pada pertengahan balapan yang disinyalir membahas dukungan pembalap Ducati lainnya untuk Pecco memenangkan balapan kali ini.
Pembalap Italia itu menegaskan bahwa dirinya tetap ingin menang meski telah diperlihatkan papan pit yang mengingatkan dirinya bahwa Pecco berada tepat di belakangnya. Padahal, seharusnya dia memberikan jalan bagi Bagnaia saat keduanya bertarung untuk posisi pertama.
Jadi ketika Bagnaia ditanya bagaimana dia membayangkan hubungan antara keduanya sebagai rekan satu tim musim depan, tak mengherankan jika anak didik Valentino Rossi itu mengakui bahwa hal itu tidak akan mudah.
"Suasananya tidak akan mudah," kata Bagnaia.
“Kami harus mencoba dan melakukan pekerjaan yang baik dan yang pasti, itu berbeda dibandingkan dengan sekarang. Dia orang yang berbeda dan benar-benar (ingin menang).”
"Sulit bagi saya untuk menjelaskan dengan baik dalam bahasa Inggris, karena saya tidak memiliki kosakata ini seperti dalam bahasa Italia.
Ia meyakini kedatangan Enea Bastianini di tim pabrikan Ducati akan menjadi situasi yang berbeda karena dia orang baru. Ia meyakini, pada awalnya ketika Enea tiba di tim pabrikan, yang perlu ia lakukan adalah sedikit beradaptasi dengan pekerjaan dengan semua kru mesin.
“Tidak akan mudah baginya di awal pengujian, tetapi kemudian di kejuaraan akan sama seperti biasanya. Orang pertama yang ingin Anda kalahkan adalah rekan satu tim Anda. Akan seperti ini selama bertahun-tahun."
Bagnaia Menolak Main Aman
Memiliki keunggulan 23 poin atas Quartararo menuju putaran final di Valencia, Bagnaia praktis hanya butuh dua poin untuk dinobatkan sebagai juara dunia terlepas apapun hasil Fabio. Kendati begitu, Pecco menolak main aman.
"Pasti situasinya akan berbeda," kata Bagnaia.
“23 poin, saya hanya kurang dua, jadi saya harus finis di urutan 14 jika Fabio menang. Mudah untuk mengatakannya sekarang, tetapi itu akan sangat sulit karena terkadang ketika Anda berhati-hati, Anda memiliki lebih banyak masalah, Anda memiliki lebih banyak kesalahan, Anda memiliki lebih banyak gangguan.”
Tak ingin hal itu terjadi, Pecco akan mencoba untuk melakukan akhir pekan yang normal seperti biasanya, mungkin hanya berusaha meminimalkan crash lantaran pada rangkaian sesi latihan bebas MotoGP Malaysia, ia jatuh terlalu banyak.
"Untuk bekerja dengan baik, berada di depan, dan jika saya memiliki kemungkinan untuk menang, saya akan mencoba untuk menang lagi."
Advertisement