Tahun Baru, Pelabuhan Ketapang Siaga Arus Balik Wisatawan Bali
Wisatawan yang menuju Bali via pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk terus berangsur menurun. Saat ini, stake holder terkait di Pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk bersiap menghadapi gelombang arus balik wisatawan dari Bali. Mulai hari ini setiap dermaga akan dioperasikan sebanyak 5 kapal dari sebelumnya 4 kapal saja.
Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Satpel Ketapang selaku pengelola lalu lintas dan angkutan penyeberangan memprediksi arus balik wisatawan yang sudah menyeberang ke Bali akan terjadi mulai 1 Januari 2023.
“Prediksi arus balik itu mungkin tanggal 1 malam. Dinihari itu mungkin sudah mulai ada peningkatan,” tegas Koordinator Satpel BPTD Ketapang, Rocky Surentu, Rabu, 28 Desember 2022.
Sebagai persiapan, lanjut pria yang akrab dipanggil Rocky ini, pihaknya akan mempersiapkan sarana yang memadai untuk para wisatawan yang menggunakan jasa penyeberangan. Salah satunya dengan menambah jumlah kapal yang beroperasi. Pihaknya akan menggunakan pola operasi sangat padat.
“Dalam hal ini tadinya kita 8 trip 4 kapal, mungkin kita naikkan jadi 5 kapal, tetap 8 trip cuma kapalnya kita tambah jadi 5,” terangnya.
Dia menegaskan, porting time atau waktu sandar kapal juga akan dipangkas. Pada kondisi normal, waktu sandar adalah 45 menit. Untuk menghadapi arus balik ini, porting time diturunkan menjadi 35 menit saja.
Setiap harinya, akan dioperasikan sebanyak 32 kapal secara penuh. Sebelumnya jumlah kapal yang dioperasikan disesuaikan dengan kondisi kepadatan kendaraan yang ada di Pelabuhan, yakni antara 28 sampai 32 kapal. Rinciannya, 12 kapal di dermaga LCM dan 20 Kapal di dermaga MB. “Itu antisipasi kita karena tingkat kenaikan itu cukup padat, itu yang kita siapkan untuk arus balik,” katanya.