Tahun Baru Imlek di Tengah Pandemi, Wihara di Jakarta tetap Ramai
Meskipun berlangsung di tengah pandemi Covid-19, beberapa Wihara di Jakarta tetap dipenuhi masyarakat Tionghoa. Para warga keturunan Tionghoa ini mengucapkan syukur menurut cara dan kepercayaan mereka di Hari Imlek ini. Ada yang menyalakan lilin besar, sebagai lambang supaya hati dan jalan hidupnya terang. Membakar kertas dan melepas burung pipit atau yang dalam bahasa Jawa sering disebut sebagai manuk emprit sebagai simbol untuk membuang sial. Serta membakar hio sambil bersujud di depan altar.
Perayaan Tahun Imlek tahun ini di Jakarta berlangsung dalam cuaca cerah, tak turun hujan. Padahal, ada mitos yang menyebut jika saat Imlek turun hujan, maka akan membawa kesejahteraan dan limpahan rezeki yang besar di tahun yang akan berjalan.
Tapi mitos ini dibantah pakar fengsui, Angelina Fang. Angelina Fang berpendapat, hujan saat Imlek yang menjadi pertanda rezeki banyak hanyalah kepercayaan semata. Tidak ada makna khusus di balik terjadinya hujan saat perayaan Imlek. Sebaliknya, kata Angelina hal terpenting dalam menyambut perayaan Imlek adalah pikiran yang positif.
Abaikan Protokol Kesehatan
Wihara Dharma Bakti atau Klenteng KimTek Ie yang berada di kawasan Petak 9, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, menjadi salah satu tempat yang dituju masyarakat Tionghoa untuk menyambut Tahun Baru Imlek.
Ketua Yayasan Wihara Dharma Bakti, Sherly Wijaya mengatakan, Wihara tertua di Jakarta ini sebenarnya memutuskan untuk tidak menggelar perayaan Imlek seperti tahun-tahun sebelumnya. Keputusan ini apalagi kalau tidak berhubungan dengan pandemi Covid-19.
Namun, meski sudah keputusan untuk tak menggelar perayaan Imlek, faktanya wihara yang didirikan tahun pada tahun 1650 ini tetap dipenuhi umat. Sebagai pengurus ia tak dapat mencegah umat datang. Syaratnya harus tetap sesuai dengan protokol kesehatan.
Namun, menurut pengamatan Ngopibareng.id di Wihara Dharma Bakti, penerapan protokol kesehatan, hanya keharusan memakai masker yang dijalankan. Selebihnya, soal menjaga jarak dan mencuci tangan dan menghindari kerumunan terabaikan. Termasuk asat Menteri BUMN Erick Tohir mengunjungi Wihara Dharma Bakti ini. Sempat terjadi desak-desakan berebut foto bersama Menteri BUMN.
Satgas pengamanan Wihara Dharma Bakti tampak tak mampu menghalangi. Malah, ada di antara mereka yang ikut desak-desakan. Satgas pengamanan yang ikut desak-desakan ingin foto bareng dengan Menteri BUMN ini bisa dikenali dari pakaiannya. Para satgas pengaman ini memakai kaus merah yang terdapat logo wihara.
Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan untuk pengamanan Tahun Baru Imlek 2573 ini disiapkan sebanyak 1.965 personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres di pelbagai wilayah.
"Terdiri dari Polda 595 personel, polres jajaran 1.320, dan TNI 50 personel," ujarnya Zulpan.
Ribuan personel gabungan tersebut tersebar di 287 wihara yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya selama perayaan Tahun Baru Imlek.
Advertisement