Tahun Baru di Probolinggo, Pengunjung The Bentar Beach 'Meledak', 10.000 Wisatawan
Pantai Bentar di Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo menjadi destinasi wisata yang memecahkan rekor jumlah wisatawan saat tahun baru 2025. Pada Rabu, 1 Januari 2025, jumlah pengunjung objek wisata yang kini bernama The Bentar Beach itu "meledak" hingga 10.000 lebih dalam sehari.
Sebelumnya, dalam beberapa pekan terakhir, angka kunjungan wisatawan ke The Bentar Beach ini memang melonjak.
Lonjakan kunjungan mulai terlihat sejak Rabu, 25 Desember 2024 lalu. Pada perayaan hari Natal tersebut, angka kunjungan ke The Bentar Beach lebih dari 3.000 wisatawan. Selanjutnya, angka kunjungan pada 26, 27, 28, 29 Desember 2024 sempat sedikit turun.
“Selama empat hari pasca-libur Natal, rata-rata kunjungan per hari mencapai 1.500 sampai 2.000 wisatawan,” ujar Manager Unit The Bentar Beach, Abdul Hamid, Kamis, 2 Januari 2025 sore.
Menjelang tahun baru 2025, pengunjung The Bentar Beach Kembali melonjak tajam. Pada 30 Desember 2024, kunjungan per hari kembali mencapai di atas 3.000 wisatawan.
Bahkan pada 31 Desember 2024, pengunjungnya mencapai 5.000 wisatawan. Puncak kunjungan terjadi pada hari libur tahun baru, Rabu, 1 Januari 2025. “Wisatawan yang datang ke The Bentar Beach di atas 10.000 orang,” ujar Hamid.
Lonjakan angka kunjungan itu diduga terjadi karena sejumlah faktor. Terutama karena momen tahun baru yang memang ditunggu masyarakat luas.
Selain itu, kata Hamid, karena promosi dan publikasi The Bentar Beach via media sosial dan media massa yang dilakukan secara masif oleh manajemen. Hasilnya pun terlihat dari angka kunjungan yang selalu naik dari bulan ke bulan.
Hamid menerangkan, manajemen The Bentar Beach berada di bawah PT The Lawu Group yang berbasis di Jawa Tengah. Perusahaan tersebut berkomitmen menerapkan konsep wisata ramah keluarga, ramah lingkungan, dan berorientasi halal.
“Di tempat kami, The Bentar Beach, jenis makanan yang disajikan semuanya halal. Kami pastikan tidak ada aktivitas tidak terpuji yang bisa dilakukan oleh wisatawan. Hal semacam itu hanya akan mencoreng nama baik dunia wisata Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.
Advertisement