Tahun Baru 2020, Menuju Kerukunan Antarumat Beragama yang Sejati
Tokoh Katolik Romo Antonius Benny Susetyo mengatakan, momentum pergantian tahun menuju kerukunan antarumat beragama yang sejati. Setelah Pilpes selesai saatnya ruang publik diisi dengan energi positif mewujudkan persaudaran sejati.
“Komunitas lintas agama dengan merajut persaudaran lewat dialog kehidupan, karya, teologis titik persamaan dalam mewujudkan kesejahteran masyarakat. Agama harus menjadi inspirasi kemajuan bagi tumbuhnya optimis bangsa untuk mewujudkan nilai-nilai konsitusi. Yakni masyarakat cerdas, sejahtera dan memiliki jati diri sebagai bangsa mampu mewujudkan tata keadaban publik,” tuturnya pada ngopibareng.id, Selasa malam, 31 Desember 2019.
Romo Benny, yang karib dengan KH Abdurrahman Wahid (almarhum) mengungkapkan hal itu, terkait malam pergantian tahun 2019 menuju tahun baru 2020. Menurutnya, agama harus bersatu untuk mengatasi persoalan ketimpangan sosial dan menggunakan alat komunikasi modern untuk mempererat tali persaudaran.
“Momentum pergantian tahun baru menjadi langkah pembaharuan tata kelolah pemerintahan yg memiliki etos kerja dan komitmen mewujudkan tata kelola pemerintahan memiliki nilai adab,” kata Romo Benny, aktivis dialog antariman.
Nilai adab, menurut Romo Benny yang juga Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), adalah mengaktualisasikan nilai Pancasila menjadi ideologi yang memberi roh kebijakan dan tata kelola dalam pengambilan kebijakan.
“Pancasila harus menjadi sprit pembaharuan dalam keadaban politik, ekonomi, budaya , dan sistem pendidikan,” kata Romo Benny Susetyo
Khotmul Quran
Momentum pergantian tahun dirayakan secara luas oleh masyarakat. Tak membedakan agama kristiani semata. Misalnya, di kalangan umat Islam dengan menggelar khotmil Al-Quran. Mereka membaca ayat suci Al-Quran untuk mengharapkan keberkahan di tahun 2020.
Itu terjadi di Lapas Kelas IIA Banyuwangi. Puluhan warga binaan, sebutan tahanan dan narapidana penghuni Lapas. Warga binaan mengawali khotmil Quran usai menjalankan Salat Shubuh, Selasa, 31 Desember 2019. Kegiatan ini dilakukan di Masjid At-Taqwa yang berada di kompleks Lapas Kelas IIA Banyuwangi.
Secara bergantian mereka membawa ayat suci Al Quran. Sementara yang lainnya menyimak lantunan bacaan temannya.
"Kami harapkan dengan khotmil Quran ini bisa mendapatkan keberkahan. Bisa menumbuhkan suasana yang sejuk di Lapas ini. Sehingga situasi yang sudah kondusif semakin terjaga dengan baik," jelas Kepala Lapas IIA Banyuwangi, Ketut Akbar Hery Achyar.
Khotmil Quran ini akan dilakukan hingga memasuki Maghrib. Selanjutnya warga binaan istirahat sejenak hingga usai Salat Isya. Setelah pelaksanaan Salat Isya khotmil akan diteruskan hingga menjelang pergantian tahun baru 2020.
"Ini juga sebegai refleksi dari seluruh warga binaan agar bisa lebih baik lagi di tahun 2020. Mengambil hikmah semua yang telah dialami pada tahun ini," jelas pria yang biasa dipanggil Akbar ini.
Untuk mereka yang aktif dalam kegiatan seni, Lapas Banyuwangi juga memberikan kesempatan yang sama. Di malam pergantian tahun, dua grup band yang dimotori warga binaan yakni Jeruji Reggae Band dan Band Kapox akan menghibur masyarakat di luar Lapas Banyuwangi.
"Kami tetap berlakukan pengawalan dan pengawasan yang ketat untuk mereka yang melakukan kegiatan di luar Lapas," tegasnya.