Tahun Baru 2019, Pemprov Jatim Gelar Istghosah 15.000 Santri
Menyambut Tahun Baru 2019 yang hanya dalam hitungan beberapa jam lagi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bakal menggelar Istighosah bersama 5.000 santri dan 10.000 masyarakat umum.
Acara yang bertempat di Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan, Surabaya, ini, rencananya bakal dihadiri Gubernur Soekarwo (Pakde Karwo) dan Forkopimda.
Tak hanya itu, ada pula beberapa alim ulama di Jatim yang akan memimpin doa untuk menyongsong tahun baru. Misalnya saja hadir Ketua MUI KH Abdusshomad Bukhori hingga KH D Zawawi Imron.
"Konsep acara nanti adalah bersama para tokoh agama dan tokoh masyarakat berkumpul di depan Kantor Gubernur melakukan dzikir dan doa untuk kemaslahatan umat dan bangsa," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Aries Agung Paewai di Surabaya, Senin, 31 Desember 2018.
Tak hanya itu, hadir pula perwakilan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jatim. Mereka terdiri dari perwakilan tokoh lintas agama, yakni agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, hingga Konghucu.
Istighosah ini akan dihelat sejak pukul 20.00 WIB hingga 24.00 WIB. Sementara puncak acaranya yakni pada pukul 23.00 WIB. Nantinya, para ulama yang hadir akan memimpin doa dan dzikir secara bergantian.
Acara ini, kata dia, juga terbuka untuk masyarakat umum. Selain itu, Aries mengatakan, pihaknya telah menyediakan tempat untuk masyarakat. Mereka bisa berbaur dengan 5.000 santri dari seluruh daerah di Jatim.
"Masyarakat umum bebas dan boleh bersama-sama mengikuti dzikir dan doa. Kita menyiapkan tempat khusus buat masyarakat umum bergabung bersama, totalnya sekitar 15.000," lanjut Aries.
Lebih lanjut, Aries mengatakan, Pakde Karwo juga mengimbau masyarakat untuk merayakan pergantian tahun dengan melakukan intropeksi diri melalui melantunkan doa untuk keselamatan di tahun yang baru.
"Pakde Karwo meminta sebaiknya menyongsong Tahun Baru 2019 kita isi dengan doa dan dan wujud syukur kita dengan menjaga kedamaian dan ketentraman," katanya.
Selain itu, Pakde Karwo juga meminta masyarakat untuk tak merayakan Tahun Baru 2019 dengan euforia dan hal-hal yang merugikan orang lain.
"Serta menjaga ketertiban agar tidak membuat hal-hal yang menimbulkan sesuatu yang tidak membuat masyarakat lain tidak nyaman. Hindari euforia yang berlebihan saat menyambut tahun baru nanti," pungkasnya. (frd)