Jelang Tahun Ajaran Baru, Orangtua Was-was Anak Tertular Corona
Pagi ini, Senin 1 Juni 2020, bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, seorang ibu rumah tangga bernama Kurniawati tengah sibuk menyiapkan buku sekolah anaknya yang sudah berdebu. Hampir tiga bulan buku itu tak terjamah anaknya yang duduk di kelas 2 SD.
Kegiatan bersih-bersih buku pelajaran ini dilakukan, setelah Kurniawati mendapat informasi bahwa Tahun Ajaran Baru 2020/2021 dimulai pada 13 Juli mendatang. Ini merupakan keputusan final dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Tentu saja, perempuan 35 tahun ini, senang karena akhirnya ada kejelasan tentang sekolah anaknya. Namun di sisi lain, terselip rasa cemas soal penyebaran Covid-19. Anaknya masih SD, apakah bocah ini paham dengan protokol kesehatan pandemi corona.
"Kondisinya saat ini sedang pandemi, jadi ada rasa was-was kalau anak kembali ke sekolah. Namanya anak-anak kalau sudah kumpul sama temannya kadang lupa semuanya. Bisa tidak memperdulikan sosial distancing, physical distancing, masker dan cuci tanga," tutur Kurniawati kepada Ngopibareng.id pada Senin, 1 Juni 2020.
Kurniawati mengaku bahwa selama anaknya belajar di rumah dan libur Lebaran seperti saat ini, dirinya dan suami selalu memberikan pengetahuan dasar terkait protokol kesehatan selama pandemi covid-19.
"Saya juga menyiapkan hand sanitizer nantinya kalau dia masuk sekolah. Tapi tetap ada rasa was-was karena anak-anak kalau sudah ketemu temanya sudah main mereka lupa ada corona," keluh ibu dua anak ini.
Hal senada juga diungkapkan, salah satu orangtua pelajar SMP kelas 10, Yudi Irawan. Warga Surabaya Timur ini mengungkapkan kekhawatiran bila anaknya akan tertular Covid-19 saat masuk sekolah.
"Anak saya sehat, tapi kan kita tidak tahu temannya bagaimana. Cuma sedikit was-was saja sih," ungkap pria yang akrab disapa Yudi ini.
Meski begitu dirinya tak keberatan kalau anaknya masuk sekolah kembali. "Kalau masuk sekolah sih tidak keberatan. Karena takutnya kelamaan di rumah anak-anak juga lupa pelajaran. Tapi memang sebagai orangtua saat ini, kita harus ekstra mengingatkan anak kita," paparnya.
Bukan hanya Kurniawati dan Yudi Irawan yang mencemaskan kondisi anak bisa sekolah kembali dibuka. Adelina Andriani juga memikirkan nasib anaknya yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK).
"Karena anak saya masih kecil ya, masih TK jadi khawatir banget. Apalagi anak-anak usia TK kan masih belajar sambil bermain ya, jadi kita harus ekstra pengawasan," katanya.
Perempuan 29 tahun ini berharap pada pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan yang tepat untuk anak usia TK.
"Sebagai orangtua di rumah saya sudah ajarkan hal-hal dasar seperti rajin cuci tangan, jaga jarak, pakai masker dan lainnya. Tapi saya juga berharap nantinya di sekolah juga ditambah ekstra pengawasan baik secara pengajaran ilmu maupun kebersihan pribadi anak didik. Agar saya dan orangtua lainnya merasa anaknya aman kembali ke sekolah," harap Adelina.
Dia juga berharap pandemi corona ini segera berakhir, sehingga anaknya bisa kembali bersekolah dan bermain bersama teman-temannya.
"Semoga cepat selesai pandeminya, supaya anak-anak bisa bermain lagi seperti sebelumnya. Namanya anak-anak pasti inginya main dengan teman-temannya," pungkas ibu satu anak ini.
Advertisement