Tahun Ajaran Baru 2024/2025, Pemkot Surabaya Instruksikan MPLS SD Berjalan Menyenangkan
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk para siswa-siswi tingkat SD dan SMP se-Kota Surabaya pada tahun ajaran 2024/2025, resmi telah dimulai hari ini, Senin 15 Juli 2024.
Gelaran MPLS pada hari ini berjalan dengan suasana yang gembira. Seperti yang terjadi di SDN Kaliasin 1, Genteng, Surabaya, di mana para guru menyambut para peserta didik baru dengan menggunakan kostum-kostum manusia super, seperti karakter Hulk, Spiderman, dan tokoh-tokoh dalam kisah pewayangan.
Kepala SDN Kaliasin 1 Sastro menjelaskan, alasan pihaknya memilih tema manusia super pada gelaran MPLS tahun ini adalah untuk memberikan suasana yang menyenangkan untuk para peserta didik baru, terutama mereka yang baru memasuki masa transisi dari jenjang PAUD menuju SD.
Selama dua pekan pelaksanaan MPLS untuk kelas 1, Sastro menjelaskan, para siswa-siswi baru tersebut akan masuk sekolah pada pukul 07.00 sampai bel pulang sekolah berbunyi pada pukul 09.00 WIB.
"Kami ingin para siswa baru yang baru masuk merasa nyaman dan menyenangkan lewat berbagai kegiatan, seperti pengenalan lingkungan, cara belajar, dan mereka akan dikenalkan dengan kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan di sekolah ini," ujarnya, Senin 15 Juli 2024.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, MPLS untuk siswa SD akan berlangsung selama dua minggu ke depan.
Visi yang diusung oleh Dispendik Kota Surabaya dalam pelaksanaan MPLS SD tahun ajaran 2024/2025 ini adalah untuk membuat anak-anak merasa senang dan nyaman ketika belajar di sekolahnya masing-masing.
"MPLS SD harus dilakukan dengan cara bertahap dan butuh waktu yang cukup panjang, sehingga harapan kami di mata pelajaran di semester pertama itu 60-80 persen bersifat menyenangkan,” ujarnya.
Untuk MPLS di tingkat SMP, Yusuf meminta kepada para kepala sekolah dan guru untuk mendampingi siswanya. Tujuannya agar tidak terjadi adanya perundungan terhadap siswa baru di saat MPLS berlangsung.
"Kakak kelasnya nanti akan melatih dan memotivasi adik-adiknya bagaimana caranya berorganisasi dan memimpin. Per gugus tetap didampingi oleh teman-teman guru, untuk menghindari adanya bullying, karena anak baru persepsinya tidak sama,” pungkasnya.
Advertisement