Tahun 2021, TPP ASN Bondowoso Terancam Ditunda
Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso Jawa Timur terancam tidak menerima Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) 2021. Alasannya, dana cadangan tidak cukup menutupi defisit APBD 2021.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso Sukaryo yang juga Ketua Tim Anggaran mengatakan, penundaan pembayaran TPP ASN tahun ini menjadi alternatif terakhir, jika refocusing atau realokasi anggaran tidak bisa menutupi defisit APBD Bondowoso 2021.
”Penundaan TPP ASN 2021 diusulkan dalam refocusing APBD sebesar Rp.25,150 miliar. Ini alternatif terakhir, jika dana cadangan tidak cukup menutupi defisit APBD Bondowoso 2021,” katanya.
Penundaan TPP ASN 2021 itu, lanjut Sukaryo, bukan berarti dihapus. Tapi, pembayaran ditunda dan dibayarkan pada tahun berikutnya (2022).
”Artinya, pembayaran TPP ASN nanti di-rapel tahun pada berikutnya. Nanti, perbupnya (peraturan bupati) akan berbunyi seperti itu. Jadi, tidak ada penghapusan TPP, tapi penundaan pembayaran,” katanya.
Namun, pejabat asal Sumenep Madura itu mengungkapkan, jika defisit APBD 2021 bisa ditutupi anggaran kegiatan OPD lainnya maka refocusing anggaran tidak dilakukan. Sehingga, TPP ASN pada tahun ini tidak ada penundaan.
”Sekarang pemkab masih mencari anggaran kegiatan pembangunan fisik lain yang tidak terlalu menjadi prioritas, agar bisa menutupi defisit APBD dan pembayaran TPP ASN,” katanya.
Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir mengatakan, agar anggaran TPP ASN pada tahun 2021 tidak direfocusing. Karena, khawatir penundaan TPP bisa memengaruhi kinerja ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
”Pemkab harus memikirkan psikis ASN. Saat ini, sebagian besar ASN menghadapi beban berat seperti anak sekolah memasuki tahun pelajaran baru dan lainnya di masa pandemi Covid-19. Lebih baik pemkab tunda kegiatan lain daripada tunda TPP,”tegasnya.
Advertisement