Tahun 2020, PGN Tambah 6000 Sambungan Jargas di Mojokerto
Setelah 4.000 sambungan jargas PGN di tahun 2019 selesai dikerjakan, PT Perusahaan Gas Negara (PT PGN) rencananya akan memasang 6.000 sambungan jaringan gas (jargas) untuk pelanggan rumah tangga di Kota Mojokerto di tahun 2020 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Sentot Suhartono selaku ketua tim pendukung pejabat pembuat komitmen (PPK) BPH Migas Kota Mojokerto dan Sales Representative PGN Wilayah Kota Mojokerto, Endang Sri Rahayu.
Mereka menyebutkan, karena sampai akhir tahun 2020, pemerintah melalui BPH Migas menargetkan 15.000 pelanggan di Kota Mojokerto yang tersambung dengan jargas PGN. Sebagai informasi, di tahun 2018 ada 5.000 pelanggan jargas PGN yang sudah terpasang. Sementara di tahun 2019 ini, 4.000 pelanggan akan tersambung. Total hingga akhir 2019 ini, akan ada 9.000 sambungan jargas PGN.
“Ini masih proyek tahun depan, belum realisasi. Karena baru sebatas rencana, kita belum bisa bicara terlalu jauh mengenai hal ini,” terang Sentot yang diamini Endang.
Antusiasme dan dukungan masyarakat Kota Mojokerto saat ini memang luar biasa. Maklum, setelah sempat mengeluh di enam bulan pertama karena akumulasi pembayaran sebelum penetapan harga perkubik dari BPH Migas keluar, kini masyarakat Mojokerto justru sangat bersyukur dengan keberadaan jargas PGN.
“Ini karena pelanggan PGN yang sudah lebih dulu memasang telah merasakan manfaatnya,” terang Sentot.
"Kalau di awal banyak orang yang menolak, sekarang kita yang kewalahan karena banyaknya warga yang ingin rumahnya dipasang jarga PGN," tambah Wahyu Handono, Team Leader PMC Proyek Jargas Kota Mojokerto.
Sementara itu, Yuli sangat yakin proyek 6.000 pemasangan jargas PGN akan berjalan lancar karena di tahun 2019 ini nyaris sudah tidak ada kendala berarti dibanding 2018. Bahkan jumlah penunggak yang semula lebih dari 10 persen, saat ini sudah mengalami penyusutan yang sangat besar.
“Kalau di tahun 2018 ada sekitar 800 pelanggan yang menunggak, terhitung mulai 2019 ini pelanggan yang menunggak sudah berkurang lebih dari separuhnya. Beberapa di antaranya sudah menyanggupi untuk membayar tunggakan, hanya minta tempo waktu pembayaran,” tutur Endang atau yang akrab disapa Yuli ini.
Dukungan penuh Pemerintah Kota Mojokerto dan warga Mojokerto terhadap program andalan pemerintah ini pun diharapkan terus berlanjut di tahun berikutnya. Sebab dengan memakai gas bumi, berarti juga mendukung penguatan energi dalam negeri.
“Luar biasa dukungan pemkot dan warga Kota Mojokerto. Kesadaran mereka atas pentingnya penggunaan energi alternatif semacam ini bisa menjadi contoh daerah-daerah lain yang belum menggalakkan penggunaan jargas alam,” terang Yuli.