Tahun 2020 Damkar Kota Malang Buat Tiga Pos Pantau Atasi Macet
Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang tahun 2020 akan membuat tiga pos pantau di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Belimbing Lowokwaru, dan Kedungkandang, Kota Malang. Hal itu disampaikan oleh Plt. Kepala UPT Damkar Kota Malang, Anton Viera. Menurutnya pembentukan pos pantau di tiga kecamatan tersebut karena timnya kerap kali mengalami kesulitan untuk mengakses secara cepat menuju lokasi kebakaran disebabkan oleh macet.
Apalagi kata Anton markas Damkar Kota Malang yang ada di Jalan Bingkil, Kecamatan Sukun, Kota Malang, terbilang jauh dari tiga kecamatan tersebut.
"Tim kami sering terhambat kemacetan di titik di tiga kecamatan itu. Jadi untuk mempermudah dan mempercepat pemadaman kami akan bikin pos pantau di Kedungkandang, Belimbing, dan Lowokwaru," tuturnya pada Senin 11 November 2019.
Anton melanjutkan untuk kebakaran di kawasan Kecamatan Sukun dan Klojen timnya masih bisa mengatasi karena dekat dengan markas Damkar Kota Malang.
Pos pantau tersebut, jelas Anton, tidak akan mengeluarkan anggaran. Pasalnya pos pantau itu akan bertempat di Kantor Polsek atau Kantor Kecamatan setempat.
"Kami kerjasama dengan pihak kecamatan sekitar. Jadi kalau tidak di kantor kecamatan ya di kantor Polsek. Jadi tidak ada anggaran dan saya rasa itu cukup dengan kerjasama," terangnya.
Di tiap pos pantau yang berada di tiga kecamatan tersebut, kata Anton, akan dikerahkan empat petugas damkar dan juga satu mobil pemadam kebakaran.
"Nanti di sana akan kami tempatkan empat personil dan satu unit mobil yang akan siap berangkat terlebih dahulu jika ada kebakaran di tiga kecamatan tersebut," jelasnya.
Untuk diketahui saat ini Damkar Kota Malang memiliki 46 personil dan 7 unit mobil pemadam kebakaran.
Selain pembentukan pos pantau, untuk mempercepat penanganan pemadaman kebakaran, pihaknya juga melakukan pelatihan kepada masyarakat sekitar.
Pelatihan tersebut berupa simulasi pemadaman kebakaran dengan menggunakan alat sederhana.
"Jika telah terjadi kebakaran dan Damkar belum datang, masyarakat bisa melakukan pencegahan agar api tidak membesar dan merambat ke mana-mana,” tuturnya, Selasa 16 Juli 2019, lalu.
Selain itu juga, diadakan simulasi evakuasi kebakaran pada gedung bertingkat di RSI Unisma pada 6 November 2019, lalu, dengan menggunakan metode vertical rescue.