Tahukah Anda, Nama Caruban di Madiun Secara Bertahap akan Dihilangkan
Tahukah anda, Caruban sebagai sebuah wilayah sebentar lagi akan segera hilang. Secara administrasi, pusat Kabupaten Madiun akan ditetapkan di Mejayan. Kelak, Caruban akan bernasib seperti Solo, dikenal namanya namun sebenarnya yang eksis adalah Surakarta.
"Sudah saatnya Caruban berganti nama Mejayan," ujar Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Madiun Edi Bintardjo ketika berbincang dengan ngopibareng.id.
Perubahan ini, diawali dengan mengubah nama pada gapura masuk kota yang awalnya bertuliskan Caruban diganti dengan Mejayan. Begitu juga nama RSUD Caruban serta rest area Pasar Burung juga akan diganti menjadi Mejayan.
Perubahan ini, kata dia, merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2010 tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Madiun dari wilayah Kota Madiun ke wilayah Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun.
Menurut Edi, pergantian nomenklatur bakal dimulai dari fasilitas umum yang menjadi kewenangan Pemkab Madiun. Selanjutnya, beberapa fasilitas umum milik instansi lain semisal Terminal Caruban yang pengelolaannya kini dibawah Pemprov Jatim; serta Stasiun Caruban milik PT KAI Daop VII Madiun, dan PLN sub area Caruban yang notabene BUMN juga akan diganti tidak lagi menggunakan "Caruban", melainkan menggunakan "Mejayan".
Bahkan, untuk sertifikat penghargaan yang selama ini diraih bakal diusulkan pergantian namanya ke pemerintah pusat. Seperti penghargaan Adipura Buana yang selalu diraih Kabupaten Madiun secara berturut-turut sejak 2009 silam. Dalam piala itu tentu masih tertulis "Kategori Kota Kecil Caruban".
Bupati Madiun Muhtarom mengatakan tidak mudah mengganti ingatan masyarakat dari Kota Caruban menjadi Kota Mejayan. "Yang populer memang Caruban, tetapi yang eksis Mejayan," kata dia.
Menurut Muhtarom, secara geografis Caruban memang tidak memiliki titik koordinat. Caruban merupakan kawasan di era pemerintahan prakemerdekaan. Caruban merupakan kadipaten di bawah kekuasaan Kabupaten Madiun. Sebagaimana Kadipaten Ngurawan di Desa Dolopo, Kecamatan Dolopo.
"Caruban itu hanya sebutan saja. Tetapi, teritorial kewilayahannya tidak ada," ujarnya. Namun, pergantian nama ini tidak lantas bertujuan menghapuskan sejarah Kota Caruban. Pemkab hanya menyesuaikan aturan administrasi pusat pemerintahan yang sekarang berada di Kota Mejayan.
"Kelak seperti nama Solo. Solo sebenarnya juga tidak ada. Yang ada Surakarta. Caruban pun bakal seperti Solo. Namanya bakal diingat dan digunakan terus oleh masyarakat. Meski secara administrasi dan geografis ternyata tidak ada," kata dia. (wah)
Advertisement