Tahu Solet Legendaris di Mojokerto, Bumbunya Bikin Gagal Move On
Tahu Solet Mak Ni yang ada di Desa Perning, Kecamatan Jetis, Mojokerto selalu ramai pelanggan. Tak salah, karena Tahu Solet Mak Ni selain menyajikan cita rasa tahunya yang gurih, bumbu yang disajikan mantap disantap.
Lapak Tahu Solet Mak Ni ini mudah ditemukan. Kalian cukup ketik di Google Maps 'Kantor Kepala Desa Perning'. Nah lapak yang bentuknya sederhana itu tepat berada di depan kantor desa tersebut. Jika ditempuh dari Kota Mojokerto hanya sekitar 25 menit lamanya.
Ngopibareng.id mencoba mendatangi lokasi lapak milik pasangan Budi Santoso 56 tahun dan istrinya Susanah 50 tahun itu. Budi tampak menggoreng tahu dan Susanah tak ada hentinya meladeni para pelanggan yang berdatangan.
Beruntung kami berkesempatan mencicipi tahu solet yang katanya gurih dengan khas bumbunya yang nikmat itu. Ternyata benar, rasa bumbunya berbeda dengan tahu solet pada umumnya. Cita rasa manis, gurih dan pedas bikin kami gagal move on.
Kata penjual resep bumbunya hanya menggunakan campuran kacang goreng, petis, gula pasir, garam dan cabai.
Legendaris sejak tahun 1970
Budi dan Susanah ini meneruskan usaha orang tuanya, yang dirintis sejak 1970 silam.
"Usaha tahu solet ini warisan bapak dan ibu saya yang memulai usaha tahun 1970. Bapak sudah almarhum, karena ibu saya sudah tua diwariskan ke saya," kata Susanah kepada wartawan di lapak tahu Mak Ni, Kamis 20 Oktober 2022.
Susanah menjelaskan, tahu yang digunakan sebagai bahan utama tahu solet ini adalah hasil dari produksi sendiri. Suami Susanah dibantu kakak iparnya memproduksi tahu di rumahnya menggunakan kedelai impor.
Dalam satu hari, produksi tahu menghabiskan 32kg kedelai untuk menghasilkan lima bak tahu. Selanjutnya lima bak tahu itu mereka bawa untuk digoreng dan dijajakan di lapak Tahu Solet Mak Ni di Jalan Raya Desa Perning.
Lapak Tahu Solet Mak Ni buka setiap hari pukul 15.30-22.00 WIB. Saking larisnya, Susanah mampu menghabiskan 5 bak tahu per hari. Penjualannya yang banter ini ditunjang lokasinya yang dekat dengan banyak pabrik di sekitarnya. Sehingga para buruh biasa mampir ketika jam istirahat untuk membeli camilan di tempat ini. Omzet yang diraup anak bungsu dari pasangan Kasimin dan Kasiani ini mencapai Rp1,5 juta per hari.
"Pemasarannya hanya dari mulut ke mulut, pelanggan saya dari Sidoarjo, Kota Mojokerto, Kecamatan Jetis dan sekitarnya," ungkapnya.
Tahu Solet Mak Ni paling enak dinikmati di tempat selagi masih hangat ditemani segelas kopi atau air mineral. Para pelanggan juga banyak yang memilih menyantapnya di rumah bersama keluarga. Harga kudapan legendaris ini ternyata lumayan terjangkau. Yaitu hanya Rp 1.000 per potong.
"Pelanggan juga bisa meminta tahu yang lebih krispi, harganya sama," ujar Susanah.