Tahu Kupang Kuliner Baru Khas Kota Pasuruan yang Wajib Dicoba
Jika Anda penikmat olahan khas kupang mungkin perlu mencoba kuliner kupang baru dari Kota Pasuruan. Bukan Lontong Kupang dan Satai Kerangnya, melainkan Tahu Kupang. Ya, ini produk UMKM baru di Kota Pasuruan yang mulai banyak peminatnya. Tahu kupang ini semakin nikmat saat disantap dengan cocolan petis kupangnya dan gigitan cabe rawit.
Berawal dari tugas mata kuliah kewirausahaan di tahun 2017. Fittriyah, pemilik resep Tahu Kupang mengawali uji coba olahan masakannya. Tugas kelompok mata kuliah kewirausahaan itu dikerjakan oleh empat orang. Ide pertama adalah membuat martabak kupang dan batagor kupang.
Mengapa kupang dipilih sebagai bahan baku utama? Karena kupang adalah salah satu hasil laut Pasuruan. Kupang adalah sejenis kerang kecil yang ukurannya hanya milimeter saja. Alasan ingin menciptakan kuliner baru khas Kota Pasuruan yang mendasari Fitri dan teman-temannya saat itu menciptakan martabak dan batagor kupang.
"Tahun 2017 digagas bikin martabak kupang dan batagor kerang. Saat itu peminatnya juga ramai. Sekali buka order bisa masuk 200 bungkus pesanan," ujar Fitri, Jumat 10 Desember 2021.
Dari tugas mata kuliah kewirausahaannya itulah Fitri kecanduan untuk membuat olahan makanan dengan bahan baku kupang lainnya. Walaupun peminat martabak dan batagor kupangnya banyak, tapi Fitri masih merasa kurang sreg dengan menu tersebut. Ada banyak masukan dari pembelinya yang menilai batagornya terlalu didominasi kupang.
"Kalau batagor itu isi tahunya dikeluarkan semua dan diganti kupang. Nah, ini banyak yang kasih saran karena rasa kupangnya mendominasi. Jadi kurang matuk antara tahu dan kupangnya," jelas perempuan asal Kelurahan Trajeng RT 2/RW 1, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan itu.
Dari masukan dan saran pembeli dagangannya itu. Fitri kemudian mengutak-atik menu baru. Lahirlah tahu kupang yang dibuat sejak setahun lalu. Hobi masaknya menjadikan dia sangat berhati-hati memilih bahan-bahan yang digunakan. Kemudian, dia pun me-launching produk wirausaha barunya yakni Tahu Kupang.
Kupang yang ia gunakan bukan kupang asal-asalan. Tapi, kupang putih. Pun dengan tahu dan petis yang digunakan sebagai cocolan si tahu kupang. "Saya uji coba dulu semua bahannya. Mulai kupang, bumbu kupang, tahu, dan petis. Saya tidak mau asal-asalan karena untuk menjaga kualitas kan," jelas perempuan berkacamata yang saat ini juga bekerja sebagai Tenaga Haria Lepas (THL) Dinas Kominfotik Kota Pasuruan itu.
Proses pembuatannya membutuhkan kurang lebih 2 jam. Memasak kupang membutuhkan waktu paling lama. Jika kurang lama maka akan berdampak pada rasa kupangnya juga. Menurut Fitri, menjaga mutu rasa produknya adalah hal utama. Karena baginya usaha kulinernya itu bukan semata-mata untuk uang saja.
"Saya lebih ingin mengangkat produk Kota Pasuruannya. Daerah lain boleh punya meniru Lontong Kupangnya. Tapi, untuk menu-menu kupang lainnya kan belum ada," tandasnya.
Sejak diluncurkan setahun lalu, saat ini Fitri kebanjiran order. Setiap hari dia menerima hingga 100 dus yang tiap dusnya berisin6 potong tahu kupang. Dibanderol dengan harga 10 ribu perdus, hidangan tahu kupang ini menjadi tren kuliner atau jajanan baru Kota Pasuruan. Anda berminat pesan? Tenang saja setelah ini akan diluncurkan produk tahu kupang beku yang bisa menjadi oleh-oleh khas Kota Pasuruan.
Advertisement