Tahlil Keprihatinan untuk Masjid Assakinah di Balai Pemuda
Malam ini, Kamis 2 November pukul 19.00 akan diadakan tahlil keprihatinan, atas dibongkarnya Masjid Assakinah di komplek Balai Pemuda.
Acara ini bagian dari reaksi masyarakat terhadap kesewenang-wenangan Pemkot dan DPRD Surabaya, yang demi memuluskan proyek pembangunan gedung bari DPRD Surabaya, harus menghancurkan masjid Assakinah yang sudah lama menjadi bagian dari komplek Balai Pemuda.
KBRS (Komunitas Bambu Runcing Surabaya) memprakarsai acara ini, sebagai bentuk prihatin kami terhadap pembongkaran masjid Assakinah, kata Hasanudin dari KBRS.
“Ini kan proyek yang serampangan. Di mana-mana kalau ada proyek yang akan menggusur masjid, maka masjid pengganti dibangun dan disiapkan terlebih dahulu. Pemkot beralasan nantinya masjid akan berada di gedung baru yang akan dibangun. Kalau masjid berada di dalam gedung kantor DPRD, maka namanya itu mushala, bukan masjid,” kata Hasanudin.
Masjid Assakinah adalah masjid resmi, dibangun oleh Pemkot dan diresmikan oleh walikota Sunarto Sumoprawiro bulan Juli 1997. Sebelumnya, masjid Assakinah berdiri di atas tanah yang sekarang berdiri kantor DPRD Surabaya. Sebelum masjid itu dibongkar tahun 1996, Pemkot membangun masjid di sisi utara gedung utama Balai Pemuda.
Kini kantor DPRD akan diperluas dengan membangun gedung delapan lantai, di atas tanah bekas bangunan Assakinah. Tetapi pembongkaran masjid saat ini tanpa lebih dahulu dibangun masjid pengganti. (nis)