Tjahjo : Merusak Kantor Mendagri Sama Dengan Menampar Muka Saya
Surabaya : Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, kerusuhan yang terjadi di kantornya pada Rabu 11 Oktober 2017 harus diproses secara hukum. Pengrusakan ini tidak bisa ditoleransi karena sudah menciderai proses demokrasi.
Menurut Tjahjo, pengrusakan kantornya ini dipicu adanya sengketa pilkada Tolikara. "Saya menyesalkan. Saya sebenarnya sudah menerima mereka secara langsung sebanyak dua kali," kata Tjahjo usai memimpin upacara HUT ke 72 Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Tugu Pahlawan, Surabaya, Kamis 12 Oktober 2017.
Pilkada Tolikara sebenarnya sudah selesai karena sudah ada putusan MK dan KPU juga telah memutuskan siapa pemenangnya. Dengan adanya hasil ini maka proses pelantikan bagi pemenang tidak bisa ditunda lagi.
"Kan ndak bisa, ini bukan kewenangan Mendagri, apalagi permintaan mereka memberikan SK bagi yang kalah dan membatalkan MK. Ini jelas ndak bisa. Kejadian ini (pengrusakan kantor) jelas menampar wajah saya," kata Tjahjo.
Karenanya, Tjahjo minta aparat kepolisian segera mengusut kasus ini. Tahjo juga berharap kejadian ini tidak ditiru oleh daerah lainnya yang sedang bersengketa.
"Mudah-mudahan ini tidak terimbas dengan yang lain. Kalau mereka protes, banyak yang protes ke kami, semua orang boleh masuk, apalai orang daerah. Mereka awalnya masuk ke kantor mau mengadu, sudah dua kali saya terima. Sekadang biar di proses hukum saja," ujarnya. (wah)