Hebatnya PSBB Malang Raya, Pasar Terapkan Ganjil-Genap
Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Malang Raya pada Kamis 14 Mei 2020, hari ini sudah masuk tahap sosialisasi. Tahap sosialisasi ini akan berlangsung selama 3 hari. Sebelum nanti pemberlakuan PSBB Malang Raya secara efektif pada Minggu 17 Mei 2020.
Di hari pertama tahapan sosialisasi PSBB Malang Raya, salah satu pasar di Kota Malang, yaitu Pasar Klojen telah menerapkan skema ganjil-genap untuk tetap menjaga anjuran physical distancing.
"Tadi Pasar Klojen sudah menerapkan ganjil-genap. Hari ini proses bagaimana memberikan pemahaman di masyarakat. Ternyata pelaksanaannya bagus di lapangan," tutur Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada Kamis 14 Mei 2020.
Skema pasar ganjil-genap sendiri merupakan cara agar aktivitas pasar tetap berjalan dengan menerapkan physical distancing. Para pedagang pasar akan berjualan secara bergantian tergantung nomor lapak. Apakah masuk nomor ganjil atau genap.
"Hari ini (di Pasar Klojen) yang berjualan nomor ganjil. Proses menjaga jarak aman di sana (Pasar Klojen)," ujar Khofifah.
Ditambahkan oleh Wali Kota Malang, Sutiaji menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sendiri tetap membuka pasar karena berhubungan dengan barang kebutuhan pokok masyarakat.
"Pasar tetap buka. Kami terapkan skema ganjil-genap," tuturnya.
Seperti diberitakan oleh ngopibareng.id sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono, mengusulkan agar pasar di Malang Raya menerapkan physical distancing ketika pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) nanti diberlakukan.
"Usulan dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, melalui Gubernur Jatim disarankan agar pasar harus didesain physical distancing," tuturnya pada Senin 11 Mei 2020.