Berhasil Kabur Saat Akan Diperiksa, Tersangka Malah Bunuh Diri
Ahmad Fauzi, 26 tahun, tersangka kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang kemudian dari kabur dari ruang pemeriksaan Mapolsek Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo ditemukan tewas gantung diri, Senin, 31 Mei 2021. Warga Desa Sambirampak Kidul, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo kabur dalam kondisi dua tangan terborgol dan mengenakan baju tahanan, Sabtu lalu, 29 Mei 2021.
“Tersangka curanmor yang kabur sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia karena gantung diri di kawasan hutan di Desa Curahtemu, Kecamatan Kotaanyar,” kata Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Rizki Santoso, Senin, 31 Mei 2021.
Saat ditemukan warga sekitar, jasad Ahmad Fauzi mengenakan baju batik serta borgol di tangannya sudah lepas. Polisi menyimpulkan, pelaku curanmor di delapan lokasi di Probolinggo dan Situbondo tewas karena gantung diri.
Sebagian warga menyangsikan “alap-alap” motor itu tewas karena gantung diri. Soalnya, ia tergantung dalam kondisi kedua kakinya (menggelantung) menyentuh tanah.
“Disimpulkan pelaku curanmor yang kabur itu meninggal dunia karena gantung diri. Indikasinya, ada bekas jeratan tali di lehernya, juga keluarnya cairan sperma dari alat kelaminnya,” kata AKP Rizki.
Kesimpulan diperoleh Tim Inafis Satreskrim Polres Probolinggo. “Saat autopsi jenazah, kami dibantu tim forensik dari rumah sakit Bhayangkara Surabaya,” kata Rizki.
Polisi juga menemukan baju tahanan yang sempat dikenakan pelaku curanmor itu. Juga borgol tangan yang telah dirusak (dicongkel).
Disinggung soal baju batik yang dikenakan pelaku, kasat reskrim menduga, untuk menyamarkan pelariannya dari kejaran polisi. “Saya tidak tahu dari mana baju batik itu, bisa saja pelaku mengambil baju batik pada jemuran orang,” katanya.
Yang jelas, terakhir diduga pelaku terlibat curanmor di sebuah warung kopi di Desa Glagah, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Kamis lalu, 20 Mei 2021. Akhirnya, Ahmad Fauzi ditangkap di rumahnya, Sabtu lalu, 29 Mei 2021 kemudian ditahan di Mapolsek Pakuniran.
Pelaku dan komplotannya, kata Rizki, telah malang-melintang terlibat curanmor sedkitnya di delapan lokasi seperti, di Kecamatan Kotaanyar, Pakuniran, Gading dan di Situbondo.
"Satu bulan yang lalu pelaku bersama rekannya kami tahan setelah terlibat curanmor dan dari hasil pemeriksaan barulah diketahui pelaku ini spesialis di beberapa TKP," kata Rizki.