Tahajud Berjamaah di GBK, Rayakan Harlah ke-73 Muslimat NU
Harlah ke-73 Muslimat Nahdlatul Ulama, dirayakan dengan 100 ribu Muslimat yang akan menghijaukan Jakarta.
Acara Muslimat NU, digelar Minggu 27 Januari 2019, di Gelora Bung Karno, Jakarta. Kader Muslimat NU dari pelbagai daerah di Indonesia, akan hijaukan Jakarta.
Tema Harlah Muslimat NU tahun ini adalah “Khidmah Muslimat NU Jaga Aswaja Teguhkan Bangsa”.
Aneka kegiatan akan berlangsung. Acara akan start dari pukul 02.30 WIB, dengan dimulai shalat Tahajud berjamaah hingga shalat Subuh dan dilanjutkan Khatmil Al-Quran.
"Para ibu Muslimat NU akan berangkat 26 Januari 2019, sore hari. Akan kumpul di Monas dari berbagai daerah,” kata Panitia Hari Lahir (Harlah) ke-73 Muslimat NU, Yenny Wahid, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Senin 21 Januari 2019.
ibu Muslimat NU akan berangkat 26 Januari 2019, sore hari. Akan kumpul di Monas dari berbagai daerah,” kata Panitia Hari Lahir (Harlah) ke-73 Muslimat NU, Yenny Wahid
Yenny Wahid menegaskan, acara tersebut terbuka untuk umum. Karenanya, sambung Yenny, siapa saja yang ingin ikut berdoa bagi keselamatan banga boleh dipersilahkan untuk hadir. "Silakan, boleh bergabung, mungkin ini pengalaman spiritual yang berbeda karena tahajud secara bersama-sama massal, salat Subuh bersama-sama dan bergabung dengan ibu-ibu dari Muslimat NU, insyaallah akan khusyuk sekali," tutur Yenny Wahid.
Pemprov DKI-Muslimat NU
Sebelumnya, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dan Yenny Wahid menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Rabu 16 Januari 2019.
Pada kesempatan itu, Anies menyampaikan kedatangan keduanya tersebut dalam rangka menyampaikan rencana kegiatan tersebut.
"Jadi tadi pembicaraannya seputar rencana kegiatan dan bagaimana Pemprov bisa membantu," kata Anies.
Sementara itu, Khofifah menyampaikan dalam pelaksanaan perayaan Harlah Muslimat NU tersebut memang perlu melakukan koordinasi dengan pihak Pemprov DKI. Koordinasi itu, kata Khofifah, terkait dengan banyak hal, mulai dari rekayasa lalu lintas hingga penyediaan kantong parkir.
Rencananya, acara akan dimulai dengan salat Tahajud bersama sekitar pukul 02.30, kemudian dilanjutkan dengan salat Subuh. "Kemudian khotmil Quran dan Insyaallah acara dimulai pukul 7 pagi, jam 09.30 insyaallah sudah selesai," ujar Khofifah.
Khofifah menuturkan, selesai acara di GBK, nantinya para peserta akan melanjutkan ke berbagai kegiatan lainnya. Menurutnya, akan ada peserta yang berkunjung ke kawasan Tanah Abang, kawasan Monas, melakukan ziarah ke makam Luar Batang, dan sebagainya.
"Maka komunikasi dan koordinasi dengan Pemprov DKI menjadi penting supaya nanti tidak menghambat lalu lintas," ujarnya.
Dalam sejarahnya, sejak berdiri, Muslimat NU merupakan wadah perjuangan bagi perempuan Islam yang berpaham Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah, dibawah naungan Nahdlatul Ulama (NU).
Kini, Muslimat NU berusia 73 tahun. Telah banyak perjuangan yang dilakukan Muslimat NU. Telah banyak memberikan warna dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
Muslimat NU terus berkiprah dan berkontribusi dalam mewujudkan kondisi bangsa Indonesia yang lebih baik dan sejahtera. Program-program yang dicanangkan Muslimat NU selalu mengarah kepada upaya pemberdayaan masyarakat, utamanya perempuan, mulai dari bidang agama, ekonomi, kesehatan, sosial, advokasi hingga pendidikan.
Muslimat NU, kini terus ikut serta dalam pembangunan bangsa. Baik melalui kader-kadernya yang ada di jajaran pemerintahan atau pun yang ada di luar. Baik melalui program-program pemberdayaan yang telah dan akan dilaksanakannya.(adi)