Tagar #SelamatHariIbu hingga Animasi Bebek di Google Doodle
Netizen ramai-ramai memperingati Hari Ibu dengan menggemakan tagar #SelamatHariIbu di Twitter. Tagar #SelamatHariIbu telah menembus 6 ribu tweets. Tidak hanya tagar tersebut, Twitter juga diramaikan tagar lain berkaitan Hari Ibu.
Sebut saja 22 Desember yang mencapai lebih dari 8 ribu cuitan. Juga ada Ibumu sebanyak lebih dari 1.700 tweets.
Hari ibu juga menjadi perhatian Google. Raksasa internet menampilkan tema Hari Ibu di tampilan muka halaman pencarian mereka atau Google Doodle.
Google Doodle Hari Ibu ini melalui animasi bebek dan anak-anaknya yang membentuk logo Google.
Pada tampilan awal, terlihat anak-anak bebek itu sedang tidur pulas di tubuh sang ibu. Google Doodle melengkapi animasi itu dengan tombol putar (play). Saat dijalankan, ada tiga tombol putar lagi yang menunjukkan tiga episode Gerakan keluarga bebek tersebut.
Saat tombol main pertama, tampak ibu bebek berenang di depan diikuti anak-anak yang berderet-deret. Animasi ini seperti menunjukkan bagaimana ibu bebek menjadi penunjuk jalan bagi anak-anak. Saat si ibu berhenti, anak-anak ikut berhenti.
Pada tombol putar kedua, salah satu anak bebek terlihat terpasang kompilasi berenang. Saat itu lah giliran ibu bebek bawah di barisan belakang mengawal anak-kambing.
Slide ketiga menampilkan pesan moral sangat resolusi. Saat berenang asyik-asyiknya, tiba-tiba turun hujan. Naik udara turun dari langit, ibu bebek membentangkan sayap kedua.
Ibarat payung, sayap itu menjadi tempat berteduh untuk anak-anak bebek dari air hujan.
Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap 22 Desember. Berbagai acara digali untuk mengadakan perayaan ini sebagai penghormatan atas jasa-jasa Ibu.
Dari berbagai literatur, penetapan Hari Ibu pertemuan pada tanggal dimulainya Kongres Perempuan Indonesia di Dalem Jayadipuran, Yogyakarta. Kongres pertama itu digelar pada 22-25 Desember 1928.
Pada Kongres III Perempuan Indonesia di Bandung, 22-27 Juli 1938 disetujui perlunya Hari Ibu di Indonesia. Kongres memutuskan Hari Ibu diperingati setiap 22 Desember.
Keputusan itu kemudian ditetapkan oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember.
Advertisement