Tagar #GusIpulAnas Jadi Trendic Topic di Twitter
Surabaya: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hari ini resmi menetapkan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai calon Gubernur Jawa Timur dengan wakilnya Abdullah Azwar Anas untuk bertarung dalam Pilkada Jatim 2018 mendatang.
Usai pengumuman itu, di linimasa twitter, tagar #GusIpulAnas pun mengalir deras, bahkan kini memuncaki jajaran trending topic untuk wilayah Surabaya dan Jawa Timur, Minggu, 15 Oktober 2017.
Netizen pun tak berhenti muncuitkan tagar itu. Salah satunya adalah akun bernama @dianiasiah.
Dalam bahasa yg paling sederhana, pemimpin adalah orang yg tahu benar kemana dia ingin pergi, lalu bangkit dan mulai berjalan. #GusIpulAnas
— dianiasiah (@dianiasiah) October 15, 2017
Netizen menyambut baik pasangan calon Gus Ipul - Anas, menurutnya, Jatim akan menjadi lebih baik jika keduanya bersatu.
Keduanya dianggap serasi, mewakili dua golongan yang berada di Jawa Timur. Gus Ipul mewakili unsur agamis atau Nahdlatul Ulama, sementara Anas datang dari unsur Nasionalis.
Pasangan #GusIpulAnas sdh teruji kepemimpinanya di Jatim. @a_azwarnas sdh teruji di BWI sedang @gusipul4 sdh terasah pimpin Jatim 10 tahun pic.twitter.com/X2BqFRC5ME
— Mbak Ana Khozanah (@ana_khoz) October 15, 2017
Gus Ipul sendiri bukan orang baru di dunia perpolitikan nasional dan juga Jawa Timur. Kini Sebelum menjabat sebagai Wakil Gubernur Jatim, ia mendampingi Gubernur Soekarwo memimpin Jawa Timur selama 10 tahun terakhir, dari 2013 hingga 2018.
Di kancah nasional, nama politikus yang lahir di Pasuruan, Jawa Timur, 28 Agustus 1964 ini, telah lama dikenal. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, periode 2004-2007.
Gus Ipul pernah menjadi Ketua Umum GP Ansor selama dua periode, yaitu 2000-2005 dan 2005-2010. Usai menjadi Ketua Umum GP Ansor, Gus Ipul melanjutkan karier sebagai salah satu ketua di PBNU, di bawah kepemimpinan KH Said Aqil Siradj.
Sepak terjang Gus Ipul dalam dunia politik juga terekam saat dia menjadi kader PDIP pada 1999 sampai 2000.
Saat menjadi kader PDIP, Saifullah Yusuf berkesempatan menjadi anggota DPR RI. Saat itu, ia dinilai sebagai lambang aliansi dari Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri, karena Saifullah adalah orang kepercayaan Gus Dur dan ditempatkan di PDIP.
Hanya setahun Gus Ipul berada di PDIP. Ia kemudian melanjutkan karier politik di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), besutan Gus Dur. Ketika di PKB, dia pernah dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal PKB.
Sementara itu Azwar Anas dikenal sebagai kepala daerah memiliki perhatian terhadap pasar tradisional. Sejak dilantik menjadi Bupati Banyuwangi pada 2010, Anas melarang pendirian ritel swalayan di dalam dan mal baru di dalam kota.
Pria kelahiran Banyuwangi, 6 Agustus 1973 ini memulai karir politiknya sejak muda. Dia dilantik sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat di usia 24 tahun. Pada 2004-2009, Anas menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.
Selama di parlemen Anas terlibat di beberapa panitia khusus dan alat kelengkapan DPR, di antaranya Pansus RUU Pilpres, Pansus Tata Ruang, Pansus RUU ITE, dan Panitia Anggaran. Dia juga menjadi salah satu inisiator lahirnya Angket BBM, BLBI, Angket Haji, dan Angket Hak Rakyat untuk Memilih DPT.
Gagal melenggang kembali ke kursi DPR, Anas kemudian menjadi Bupati Banyuwangi periode 2010-2015 dan 2015-2020. Pada periode pemilihan bupati periode kedua, politikus PKB ini berpasangan dengan Ketua DPC PDIP Banyuwangi Yusuf Widyatmoko dan diusung oleh PDIP.
Selama menjabat bupati, Anas dipandang mampu memajukan infrastruktur dan menggerakkan perekonomian Banyuwangi. Beberapa prestasi yang dicapai Anas di antaranya terus bertambahnya jumlah penerbangan dari dan ke Bandara Blimbingsari Banyuwangi yang diresmikan sejak 2010, meningkatnya jumlah wisatawan, revitalisasi pasar tradisional, pelarangan berdirinya ritel swalayan dan mal baru, dan turunnya angka kemiskinan dari 20,4 persen menjadi 8,7 persen.
Kini, Saifullah Yusuf bersama pendampingnya, Abdullah Azwar Anas, akan kembali bertarung memperebutkan kursi gubernur Provinsi Jawa Timur di Pilkada Jatim 2018. (frd)
Advertisement