Tafsir Unggahan Jokowi 'Sekti Aja Mateni'
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyapa para warganet di akhir pekan lalu dengan mengunggah video animasi pewayangan yang dilengkapi dengan pepatah Bahasa Jawa.
Video berdurasi 15 detik itu bergambar tokoh wayang yang memberi padi ke seorang pria bertelanjang dada. Dalam video tersebut, dia berpesan jika memiliki kekuatan jangan menjatuhkan pihak manapun.
"Lamun sira sekti, aja manteni (meskipun kamu kuat, jangan menjatuhkan)," kata Jokowi dalam video yang diunggah di akun Instagram, @jokowi, Sabtu 20 Juli 2019.
Tafsir politik pertama datang dari parpol yang menaungi Jokowi, PDIP. Pepatah yang disampaikan Jokowi berkaitan dengan karakter kekuasaan yang dipraktikkan Jokowi.
"Mengandung pesan-pesan kemanusiaan dari Presiden Jokowi. Bagaimana pun juga kekuasaan tidak boleh dipakai untuk menindas," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
Giliran pihak Istana Kepresidenan menyampaikan tafsirnya. Pihak Istana Kepresidenan menjelaskan konteks politik terkini di balik penyataan Jokowi.
"Dalam konteks politik sekarang ini, meskipun beliau sebagai pemenang tapi dia tidak merendahkan. Ini pesan moral dari nilai kepemimpinan Jawa," kata Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP), Eko Sulistyo.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menafsirkan kalimat itu memuat keinginan Jokowi untuk mewujudkan kebersamaan dalam membangun Indonesia.
"Konteksnya, Pak Jokowi ingin adanya sebuah kebersamaan dalam membangun negara," kata Poyuono mengemukakan tafsir politiknya.
Advertisement