Tadej Pogacar Ditantang Menangkan Giro d’Italia 2022
Direktur Giro d’Italia, Mauro Vegni menantang Tadej Pogacar (UAE Team Emirates) untuk memenangkan Giro d’Italia 2022. Pogacar sudah memenangkan Tour de France dua kali, 2020 dan 2021. Dan memang dia menargetkan bisa memenangkan Giro d’Italia suatu hari nanti.
Tetapi dia masih memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan yellow jersey untuk 2022. Dan menurut tim menejemen UAE Team Emirates lebih memungkinkan bagi Pogacar memenangkan Vuelta a Espana daripada Giro d’Italia sebagai kemenangan Grand Tour kedua 2022.
Chris Froome adalah pembalap terakhir yang berhasil memenangkan Tour de France dan Giro d’Italia dalam satu musim yang sama. Di tahun 2018. Dia memenangkan Giro pertama kali dan Tour ketiga kalinya.
Dengan jarak Grand Tour yang hanya terpaut satu bulan membuat pencapaian Froome ini sangat luar biasa beratnya. Sebelumnya, hanya Marco Pantini yang bisa memenangkan dua Grand Tour dalam satu musim di tahun 1998.
“Saya pikir memenangkan Tour de France tiga atau empat kali tidak membuat perbedaan banyak dalam karier seorang pembalap. Ketika kamu memenangkannya satu kali kamu membuktikan bahwa kamu hebat. Dan tidak ada lagi yang bisa dibuktikan,” tutur Vegni.
“Sangat menyedihkan apabila tidak ada pembalap yang ingin mencoba memenangkan Giro dan Tour di musim yang sama. Setelah Froome dan Pantani sekaranglah saatnya pembalap lain membuktikan diri. Apalagi sekarang mereka memenangkan Grand Tour di usia yang relatif muda. Pogacar di usia 23 tahun,” bilang Vegni.
Rute Giro d’Italia 2022 sudah diumumkan minggu lalu dan menanjak setinggi 51 ribu meter selama tiga minggu balapan. Giro d’Italia 2022 akan berangkat dari Budapest, Hungaria hari Jumat, 6 Mei 2021. Ada satu kali time trial sejauh 26 km di awal minggu. Lalu berakhir di Verona dengan 17 km time trial hari Minggu, 29 Mei.
Sedangkan rute Tour de France 2022, memiliki total tanjakan yang tidak sekejam Giro d’Italia dan Tour memiliki etape time trial sepanjang 53 km.
Egan Bernal (Ineos Grenadiers) memenangkan Giro d’Italia 2021 tapi tampaknya tahun depan pembalap Kolombia ini tidak turun di Giro. Dia memilih untuk berlaga di Tour berusaha mengalahkan Pogacar dan Primoz Roglic (Jumbo Visma).
Rute Giro d’Italia 2022 ini sangat menarik untuk para climber yang kuat. Dan biasanya mereka adalah time trialist yang kurang kuat. Menurut koran La Gazzetta dello Sport, dengan rute seperti itu, pemenang Giro d’Italia 2019, Richard Carapaz ada kemungkinan memenangkan Giro 2022. Dia menduduki juara tiga general classification di Tour 2021 dan dia bukan seorang time trialist yang kuat.
Secara tim, Ineos Grenadiers memenangkan tiga dari empat edisi terakhir Giro d’Italia. Pemenangnya adalah Chris Froome, Tao Geoghegan Hart (2020), dan Egan Bernal (2021).
Vegni mengharapkan, nama-nama besar seperti Simon Yates (Team BikeExchange), David Gaudu (Groupama-FDJ), Giulio Ciccone (Trek-Segafredo), Damiano Caruso (Bahrain Victorious) dan Vincenzo Nibali dan Miguel Angel Lopez (Astana Qazaqstan) bisa ikut serta di garis start Giro 2022 di Budapest.
“Sangat jelas bahwa tahun 2022 adalah rute terberat Giro d’Italia yang pernah saya tangan sebagai organizer,” bilang Vegni. Harapan penyelenggara adalah balapan ini akan sangat seru dan akan ada perubahan klasemen GC setiap harinya.
Advertisement