Tadabbur Quran, Selfi Saat Puasa Apa Diperbolehkan?
"Untuk itulah, puasa disyariatkan di antara tujuannya adalah agar kita selalu belajar untuk ikhlas hanya karena Allah. Beramal tidak pamer dan riya’."
Sudah menjadi kebiasaan anak-anak muda, selfi bagian tak terpisahkan dari setiap aktivitas. “Nah, dalam kondisi puasa di bulan Ramadhan, bolehkah kita selfi dengan membubuhkan kata: saya puasa lho!’. Ustadz, tolong dijelaskan ya!”
Demikian Ahmad Hidayat, dari Palm Residence Surabaya, pada ngopibareng.id. Untuk menanggapi hal itu, berikut penjelasan Ustadz Muhammad Faeshol Muzammil, Pengasuh Pondok Kulon Banon Kajen.
Ayat Pertama:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُون [البقرة : 183]
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa
Penjelasan
Puasa termasuk ibadah yang khas. Puasa adalah ibadah pasif bukan aktif. Pasif, yaitu tidak makan, tidak minum dan tidak berhubungan suami istri sejak subuh hingga maghrib.
Karena pasif, puasa tidak bisa dipamerkan. Berbeda dengan shalat, zakat, sedekah, haji dan umrah.
Bisakah kita selfi lalu meng-upload dan menuliskan kalimat, SEDANG PUASA? Tentu tidak bisa.
Kita bisa pamerkan sahur dan berbuka kita. Tapi tidak bisa pamerkan puasa kita. Sungguh benar sebuah sabda Rasulullah yang menyebutkan bahwa Allah pernah berfirman (hadis qudsi)
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدمَ لَهُ إلا الصِّيامَ، فإنه لي وأنا أجْزي به
Setiap amal dan aktivitas manusia (bisa dimanfaatkan) untuk (kepentingan)nya, kecuali puasa. Puasa itu (hanya) untuk-Ku. Dan Aku (sendiri) yang membalasanya.
Untuk itulah, puasa disyariatkan di antara tujuannya adalah agar kita selalu belajar untuk ikhlas hanya karena Allah. Beramal tidak pamer dan riya’.
Dan sikap ikhlas itu dimulai dari iman. Ya, iman yang sesungguhnya. Percaya Allah yang sesunggunya. Yaitu percaya dengan level tinggi hingga saat kita beramal, kita “melihat” Allah atau setidaknya selalu “dilihat” Allah.
Orang yang beramal dengan ikhlas, maka orientasi terbesarnya hanya Allah.
Orang yang sudah beriman diwajibkan puasa, agar meningkat imannya hingga level tinggi, yaitu bertakwa.
Dan siapa yang beriman hatinya akan selalu diberi petunjuk Allah; diberi petunjuk untuk mudah berbuat baik dan mudah menjauhi dosa.
Bacalah di hari ini ayat berikut berulang-ulang. Hingga merasakan bagaimana Allah telah berbicara kepada kita.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُون [البقرة : 183]
Demikian Ustadz Muhammad Faeshol Muzammil, Pengasuh Pondok Kulon Banon Kajen. (adi)