Cegah Klaster Pilkada, Tim MAJU Perketat Protokol Kesehatan
Gelaran Pilkada Surabaya tahun 2020 ini berbeda dari sebelumnya. Kini, pemilihan Walikota baru Surabaya itu dilakukan di saat pandemi Covid-19.
Maka dari itu, semua tim pelaksana Pilkada dan juga tim kampanye para calon terus melakukan pelbagai kegiatan dan tindakan agar tidak terjadi klaster penularan Covid-19 terbaru. Hal itu pula yang juga dilakukan oleh Tim Kampanye Machfud Arifin-Mujiaman.
Direktur Tim Kampanye MA-Mujiaman, Mahfudz, mengatakan bahwa tim kampanye MAJU secara periodik terus melakukan assasement terhadap diri masing-masing. Mereka selalu melakukan tes rapid, sebagai deteksi awal terjangkitnya Covid-19. Jika dinyatakan reaktif, maka langsung dilakukan swab agar tahu hasil sebenarnya.
Jika hasilnya positif, maka tim yang berada di sekitarnya langsung melakukan swab, dan yang terjangkit diminta untuk isolasi mandiri di rumah selama beberapa hari, yang dilanjutkan dengan swab kedua.
“Sehingga ketika turun ke warga, insyaallah tim kampanye MAJU aman semua. Ini penting dilakukan, karena kami ingin ketika bertemu warga, dua sisi ini aman semua. Kami negatif Covid-19, jadi warga insyaallah aman,” kata Mahfudz, ketika berkunjung ke kantor Ngopibareng.id, Sabtu 31 Oktober 2020.
Tak hanya itu, Mahfudz mengatakan bahwa tim kampanye juga melakukan sterilisasi tempat kampanye MAJU, sebelum paslon mereka datang. Terlebih ada aturan dari KPU bahwa setiap giat kampanye maksimal dihadiri oleh 50 orang.
Sehingga para tim menyiapkan handsanitizer, tempat duduk dengan jaga jarak, dan masker untuk para warga yang datang. Mereka juga menyemprot disinfektan.
“Kami juga menjaga para warga yang datang. Mereka juga harus aman dari Covid-19. Kalau memungkinkan, kami siapkan tempat cuci tangan. Tapi kalau tidak, pasti ada handsanitizer untuk mereka,” katanya.
Mahfudz mengatakan, yang pasti hingga hari pertama kampanye hingga hari pencoblosan nanti, Tim Kampanye MAJU akan terus taat dengan aturan pemerintah, KPU, dan Satgas, mengenai pencegahan penularan Covid-19 saat gelar Pilkada.
Tak hanya itu, ia berharap warga tak takut untuk datang ke TPS dan memanfaatkan hak pilihnya sebagai warga negara Indonesia. Sebab, nanti di TPS baik dari KPU maupun saksi MAJU, akan menyiapkan protokol kesehatan bagi para pemilih. Seperti menyediakan masker, handsanitizer, dan sarung tangan.
“Kami tak mau warga terpapar Covid-19 hanya karena kalalaian kami. Makanya kami terus lakukan monitoring dan evaluasi terkait penyelenggaraan agar sesuai aturan Covid-19. Kami ingin warga untuk tidak golput dan menggunakan hak pilihnya di 9 Desember mendatang,” pungkasnya.