Syuting Terpaksa Menikahi Tuan Muda Dihujat, Klaim dapat Izin
Meletusnya Gunung Semeru masih meninggalkan duka buat warga Lumajang, Jawa Timur, dan sekitarnya. Namun sebuah produksi sinetron malah menjadikan sekitar lokasi bencana alam tersebut sebagai tempat pengambilan gambar. Dilihat di akun Instagram @lumajang.ku, terekam kegiatan syuting sinetron dipamerkan di sana.
Dalam video yang viral terlihat Rebecca Tamara dan Leo Consul melakoni adegan pelukan saat syuting sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda di posko pengungsian terpusat, Desa Penanggal, Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa 21 Desember 2021.
Syuting di tengah lokasi bencana dinilai kurang etis dang banyak menuai protes. Dalam beberapa slide di dalam postingan itu mereka menuliskan kejadian miris dan ajakan untuk memboikot sinetron yang dibintangi oleh Chris Laurent dan Alisia Rininta tersebut.
"Lumajang masih dalam suasana berkabung. Mayat saudara-saudara kita yang terkubur material Semeru masih dalam harapan bisa ditemukan. Tim Anda datang ke pengungsian hanya untuk syuting film, ditambah lagi aktor dan aktrisnya beradegan pelukan di depan anak-anak. Sungguh sangat menyakiti hati kami," tulis unggahan itu.
Di poster itu bertuliskan dalam proses syuting tersebut tidak mengedukasi anak -anak yang berada di lokasi pengungsian.
“Tim anda datang ke pengungsian hanya untuk syuting film, ditambah agi aktor dan artisnya beradegan pelukan di dean anak-anak. Sungguh sangat menyakiti hati kami,” tulis di poster digital tersebut disertai dengan tagar #prayforluamajang.
Selain sinetron ini, menurut unggahan yang sama, ada pula orang-orang yang membuat video klip di depan reruntuhan korban erupsi Gunung Semeru. Beberapa kejadian ini semakin menyulut emosi warga sekitar.
"Dari sini kita paham oknum-oknum yang memanfaatkan bencana sebagai ladang bisni. Apa mereka nggak mikir? Banyak sodara-sodara kita yang kehilangan keluarganya, kehilangan teman hidup, kehilangan tempat tinggal dan lain-lain, tapi kok masih ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi ini demi kepentingannya sendiri?" lanjut tulisan tersebut.
Beredar Surat Izin Kegiatan Syuting
Sementara itu mengenai perizinan PH Verona Indah Picture yang memproduksi sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda melalui akun Facebook ALea Eustace mengunggah sebuah foto pemerintah daerah yang memberikan izin untuk kegiatan syuting di lokasi pengungsian.
“Pantaskah tempat korban bencana di pakai syuting film seperti ini berpelukan di depan anak kayak gini. Ini tempat pengungsian yang terkena bencana bukan tempat syuting film seperti ini jagalah perasaan para pengungsi. Hargailah yang jadi relawan di lapangan mereka tidak tahu hujan atau panas untuk urus ini itu. Ya masa iya pemerintah izinkan ini. Para pengungsi merasa sangat terganggu,” tulis postingan Alea Eustace, dengan foto surat lembar disposisi dari Seskab Pemkab Lumajang.
Sementara dari keterangan surat perizinan tersebut tertulis permohonan izin kegiatan syuting sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda yang diterima pada tanggal 15 Desember 2021.
“Permohonan izin untuk melakukan kegiatan shooting sinetron di daerah pengungsian dan sekitar lokasi erupsi Gunung Semeru,” tulis perihal surat disposisi.
Tim Produksi Klaim Mengantongi Izin Syuting
Tim produksi dari sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda, Verona Pictures masih berada di Lumajang. "Kita akan klarifikasi jadi tujuan awal syuting di sini adalah kebetulan di dalam cerita ini menggambarkan kisah tokoh Amanda yang selama ini bergerak di bidang kemanusiaan. Ceritanya dia punya yayasan kemanusiaan," kata Line Produser Verona Pictures, Dwi S Lobo.
Dwi S Lobi menceritakan memang dalam konteks cerita sosok Amanda yang diperankan Rebecca Tamara itu tengah melakukan tugas sebagai relawan di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru.
"Konteks cerita itu akhirnya kita membuat satu gagasan aktivitas Amanda melakukan tugas relawan di erupsi Semeru. Nah, ini yang perlu diklarifikasi adalah sekarang beredar yang mengambil poinnya hanya syuting-syuting. Dari tahapan kita melakukan syuting di sini, kita juga melakukan koordinasi dengan aparat-aparat setempat mengenai misi kita syuting di sini," jelasnya.
Soal perizinan, Dwi S Lobo juga mengatakan tim sudah melakukan sesuai dengan aturan. Sehingga tidak ada masalah dalam hal itu mereka syuting di lokasi tersebut.
"Perizinan yang jelas karena kita mau melakukan suatu aktivitas di suatu daerah perizinan itu pasti kita capai. Kita sudah mengajukan perizinan ke semua pihak terutama kepada Pak Bupati untuk perizinan masuk di sini," tegas Dwi S Lobo.
sejatinya tempat pengungsian adalah tempat para korban untuk berlindung sementara karena rumah mereka sedang dilanda bencana yang tidak dapat diduga. Korban membutuhkan pengobatan setelah trauma.
Umumnya relawan menyayangkan kegiatan yang mengganggu para korban di tempat pegungsian terutama anak-anak membutuhkan trauma healing pasca-bencana alam yang menimpanya.
Bupati Lumajang Minta Artis dan Kru Pulang
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengaku tidak memberikan izin syuting kepada tim Production House (PH) Verona Pictures. Sehingga, ia telah meminta kru hingga artis untuk menghentikan proses syuting dan pulang.
"Saya sudah minta pulang," jelas bupati, Kamis 23 Desember 2021.
Thoriqul Haq mengaku telah menyelesaikan masalah ini secara internal. Dia juga akan mencari siapa pihak yang berkomunikasi dengan PH terkait perizinan. Seperti diketahui, Bupati Thoriqul Haq berani mengusir para sopir truk yang berniat menambang pasir bekas erupsi Semeru. Sehingga janggal rasanya jika ada izin syuting sebuah sinetron di lokasi pengungsian korban bencana.
"Saya akan selesaikan dulu di internal. Siapa yang berkomunikasi dengan PH, segera akan dilakukan penindakan," tegasnya.
Thoriqul Haq menambahkan, proses syuting dilakukan sebelum pihak PH mengantongi izin. Para kru baru mengajukan izin, namun belum ada persetujuan dari pihaknya. "Tahapannya masih proses pengajuan dari pihak PH untuk supaya dinas terkait koordinasi dengan pihak yang berkeputusan," ungkapnya.
Thoriqul Haq pun menegaskan, dari Pemkab Lumajang hingga Komandan Pusat Pengendali Operasi Satgas Semeru tak memberi izin kegiatan tersebut. "Kegiatan itu tidak ada izin. Tidak ada surat izin yang keluar baik dari Pemkab, Polres, atau Dansatgas," terangnya.
Advertisement