Syaikh Ibnu Athaillah: Wahai Manusia Hargai Usia!
Syaikh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam mengingatkan manusia agar menghargai usianya sebelum ajal menjemputnya. Usia yang telah berlalu tidak mungkin tergantikan.
Penulis kitab induk hikmah dan menjadi bagian tradisi tasawuf di pesantren, menjelaskan lebih jauh: Jika usia digunakan untuk maksiat dan berbuat dosa pasti akan berakhir dengan penyesalan di akhirat kelak. Maka manfaatkan usia yang tersisa dengan sebaik-baiknya. Orang yang telah mati dan mendapat siksa neraka, keinginannya hanya satu, yaitu kembali ke dunia untuk menjalankan hidup dengan sebaik-baiknya sesuai perintah Allah SWT.
Tapi semua itu sia-sia karena dunia sudah hancur. Untuk itu, manfaatkanlah usia yang masih tersisa ini dengan sebaik-baiknya sesuai perintah Allah SWT.
"Usia kamu yang telah berlalu tidak mungkin tergantikan. Sesuatu yang kamu dapatkan darinya tidak ternilai harganya." (Syekh Athaillah, Al-Hikam)
Jangan Menyesal Kemudian
Penyusun dan Penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati Lc dalam buku Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya yang diterbitkan penerbit Noktah tahun 2017 menjelaskan maksud Syaikh Athaillah mengenai betapa berharganya waktu dan usia.
Usia itu tidak ternilai harganya. Jika kamu melewatinya dengan maksiat dan kemungkaran maka kalian akan menyesalinya di akhirat kelak.
Ketika dimasukan ke neraka, kalian akan memohon kepada Allah SWT untuk dikembalikan ke dunia. Sehingga kalian bisa memanfaatkan setiap waktu yang dianugerahkan kepada kalian . Tetapi semua itu sia-sia belaka. Sebab, dunia sudah digulung dan dihancurkan.
Namun, jikalau kalian pintar memanfaatkan waktu dengan baik, maka kalian akan menikmati hasilnya di akhirat kelak. Sesuatu yang kalian rindukan selama di dunia, akan kalian dapatkan versi terbaiknya di surga.
Jika kalian menahan diri untuk tidak bercanda secara berlebihan selama di dunia, dan lebih banyak menggunakan waktu untuk beribadah, maka kalian akan diberikan balasan yang layak dan ganjaran yang setimpal oleh Allah SWT.
Mulai sekarang dan detik ini juga, manfaatkanlah usia kalian sebaik-baiknya. Jangan melalaikan dan menyia-nyiakan umur dalam kemaksiatan. Isilah selalu usia kalian dengan ketaatan. Setiap perbuatan kamu niatkan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Penyesalan itu selalu berada di akhir peristiwa. Jadikanlah sejarah orang-orang terdahulu sebagai pelajaran.
Demikian semoga bermanfaat.