Syahrini Vs Siti Badriah, Rebutan Kata 'Syantik'
Bagi Syahrini, sebaiknya Siti Badriah mengakui jika jargon ‘Syantiiik’ tersebut semula dipopulerkan olehnya. Terlebih, ia menganggap seniman Tanah Air lainnya adalah teman. “Apa susahnya sih, kan kita berteman,” katanya.
Bintang film Bodyguard Ugal-Ugalan ini menyayangkan apabila ada yang tidak mengakui istilah itu dipopulerkan olehnya.
“Lagu Syantik. Itu katanya bukan dari Syahrini, apa susahnya (mengakui jargon tersebut dari Syahrini). Makanya jangan julid,” keluh Syahrini.
Tak hanya itu, Syahrini juga menyebut seniman lain yang turut menggunakan jargon tersebut ikut kebanjiran rezeki karenanya. Sejak kemunculannya, Lagu Syantik memang langsung digandrungi masyarakat.
“Tapi kadang-kadang suka pada munafik kan, dipakai juga (jargonnya), mereka mendapatkan uang juga dari aku, mendapatkan keberkahan,” ungkapnya.
Seiring klaim Syahrini, beredar video wawancara Siti Badriah dan pencipta lagu Lagi Syantik, Yogi di Hitam Putih Trans7.
Dalam penggalan video yang tersebar, pencipta lagu Lagi Syantik menampik lagunya berasal dari kata yang dipopulerkan Syahrini.
Tetapi berasal dari sosok selebgram Mimi Peri. Selebgram pria yang sering berdandan kewanitaan.
“Kebetulan saya follow Mimi Peri. Ada kalimatnya 17 kali syantik. Sampai sekarang saya gak tahu arti kalimatnya apa. Cuma saya dari anak produksi jadi racun gitu,” bebernya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban langsung Siti Badriah atas tuduhan lagu Lagi Syantik oleh Syahrini.
Kesuksesan ‘Lagi Syantik’ tak lepas dari populernya jejaring sosial berbasis video musik Tik Tok.
Banyak user Tik Tok menjadi lagu Siti Badriah sebagai pilihan hingga menjadi viral di media sosial.
Kini, aplikasi tersebut telah diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika. Menurut Menteri Kominfo Rudiantara, pemblokiran itu dilakukan setelah mengawasi Tik Tok selama sebulan terakhir dan menerima 2.853 laporan masyarakat, mengenai konten aplikasi yang dianggap banyak mengandung unsur pornografi, pelecehan agama, dan lainnya.
Advertisement