Swab Positif Covid, Ratusan Warga Pasuruan Bongkar Peti Jenazah
Insiden memilukan dan tidak patut ditiru terjadi saat prosesi pemakaman pasien positif Covid-19. Ratusan warga Desa Rowogempol, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur tiba-tiba datang menggeruduk petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap baju hazmat yang bersiap untuk memakamkan jenazah ke liang lahat.
Petugas yang hanya berjumlah empat orang kalah dengan jumlah massa yang "mengepung" Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Rowogempol, pada Kamis 16 Juli 2020.
Warga nekat membongkar peti mati berisi jenazah pasien positif covid-19. Setelah direbut, peti jenazah dilempar-lempar dengan kasar. Disusul warga lain membantingnya dengan keras. Di tengah peristiwa itu, ada suara jeritan warga dan teriakan "jangan dibuang". Sementara warga lainnya menyahut, "bakar-bakar".
Sedangkan jenazah pasien laki-laki berinisial AR, usia 29 tahun dibawa pulang ke rumah kemudian disalati di masjid. Peristiwa ini sangat disayangkan terjadi lantaran warga mengabaikan protokol kesehatan.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan Anang Saiful Wijaya menyesalkan perbuatan warga tersebut.
Dia kemudian membeberkan riwayat pasien. AR dibawa berobat ke RSUD Grati, dengan keluhan sakit sesak napas, Selasa 14 Juli 2020. Sebelum dibawa ke rumah sakit, pasien tersebut sudah mengeluh sesak napas selama 14 hari.
Setelah menjalani pengobatan sampai Rabu siang, kondisi pasien mulai membaik. Namun, hasil foto torax menunjukkan AR mengalami pneumonia dan hasil rapid test reaktif. “Sehingga tim dokter pun melakukan tes swab,” jelas Anang.
Malam hari, kondisi kesehatannya menurun dan sesak napasnya kambuh. Pasien tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Kamis, 16 Juli 2020 pukul 05.00 WIB.
Karena hasil swab-nya belum turun, keluarganya tidak berkenan dimakamkan dengan protokol Covid-19. Usai insiden perebutan jenazah, hasil swab keluar dan pasien dinyatakan positif Covid-19.
Sepertinya, Pemkab Pasuruan punya pekerjaan rumah (PR) besar untuk menggelar rapid test terhadap ratusan warga yang turut membongkar jenazah Covid-19.