Suvenir PON Papua 2021 Berupa Mahkota Cendrawasih Dipersoalkan
PON Papua tak lama lagi, berbagai venue terus disempurnakan. Namun, persoalan lain muncul karena rencana mahkota burung cenderawasih akan dijadikan cenderamata atau suvenir. Kontan, mendapat tanggapan keras berbagai pihak.
Ketua Umum Cendekiawan Perempuan Papua Rosaline Rumaseuw, angkat bicara terkait penggunaan mahkota cendrawasih, sebagai suvenir dalam gelaran PON Papua 2021. "Mahkota ini telah hilang nilai budaya diganti dengan nilai ekonomi. Siapa saja dapat membelinya untuk digunakan pada festival- festival budaya," ujar Rosaline dalam keterangan pers.
Mahkota cenderawasih dalam adat Papua hanya biasa digunakan seorang raja atau ondoafi atau kepala suku, menurut Rosaline, tidak seharusnya menjadi sekadar suvenir pada PON Papua yang rencananya digelar mulai 2 Oktober 2021.
Duta Pembangunan Berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia, Gracia Josaphat Jobel Mambrasar menolak secara tegas penggunaan mahkota dari burung cendrawasih untuk dijadikan suvenir pada PON Papua 2021. Ia mengajak masyarakat Papua untuk bersama-sama melindungi Burung Cendrawasih agar tidak punah dan kelestariannya masih tetap terjaga.
"Mari bersama kita lindungi Burung Cendrawasih, fauna cantik kebanggaan Tanah Papua. Masih banyak suvenir khas Papua yang tidak harus merusak alam," kata Mambrasar, yang juga menjadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo itu.
Bupati Kepulauan Yapen,Tonny Tesar, S.Sos dengan tegas menolak pula penggunaan mahkota burung cenderawasih jika benar-benar dijadikan suvenir pada pelaksanaan PON Papua.
"Kami dengan keras menolak penggunaan mahkota cenderawasih sebagai suvenir untuk diberikan kepada pemenang atau tamu-tamu yang datang pada pelaksanaan PON nanti," kata Tonny Tesar kepada RRI.
Menurut Bupati Tonny Tesar, keberadaan burung cenderawasih sudah semakin langka sehingga spesies burung endemik ini termasuk dalam kategori hewan yang wajib dilindungi. Untuk itu ia meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak menerima suvenir burung cenderawasih dalam bentuk apapun.
"Kami berharap Presiden Joko Widodo untuk bisa mendengar dan tidak mau menerima suvenir burung cenderawasih ini dalam bentuk apapun yang diawetkan, namun kalau terbuat dari plastik silakan saja," kata Tonny Tesar.
Penolakan berbagai pihak terhadap mahkota burung cenderawasih sebagai suvenir juga bertentangan dengan Surat Edaran Nomor 660.1/6501/SET tertanggal 5 Juni 2017, tentang larangan penggunaan Burung Cenderawasih asli sebagai aksesoris dan cenderamata.
Dalam beberapa hari ini di berbagai platform sosial media viral penolakan tersebut, dengan menayangkan gambar mahkota burung cenderawasih dengan tulisan "Tolak Mahkota Cenderawasih Sebagai Souvenir PON". Bahkan ditegaskan dengan tagar #save cenderawasih dan #mahkotarajabukanuntukorangbiasa.