Suvenir KTT G20 Produk UMKM Khas Indonesia
Ada sisi yang menarik dalam perhelatan KTT G20 Indonesia kali ini. Untuk menyambut para Pemimpin Negara G20 dan delegasi yang hadir dalam pertemuan tingkat tinggi ini, Indonesia sebagai tuan rumah telah menyiapkan sejumlah cendera mata khas Indonesia.
Setiap ketua delegasi dari masing-masing negara anggota G20, pemimpin negara serta pemimpin organisasi internasional yang diundang dalam KTT G20 akan menerima kain Batik Tiga Negeri Pekalongan dan Kain Tenun Ikat Catri Klungkung Bali dengan corak dan warna yang berbeda-beda.
Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) bertanggung jawab atas infrastruktur dan logistik perhelatan KTT G20 di Bali. Ada dua jenis kain tradisional yang menjadi pilihan cinderamata, yakni Batik Tiga Negeri Pekalongan dan Kain Tenun Ikat Catri Klungkung Bali.
Selain itu, beragam produk Usaha Kecil Menengah (UKM) berkesempatan jadi suvenir. Dengan begitu produknya berpeluang dipesan oleh para delegasi atau ekspor. Sebanyak 20 UKM terpilih sebagai official merchandise G20 Indonesia dengan lima kategori produk yakni fesyen dan aksesori, tas dan alat perkantoran, kosmetik, herbal dan kesehatan, kerajinan dan custom packing.
Batik Tiga Negeri Pekalongan
Batik Tiga Negeri adalah batik yang tergolong batik pesisir. Batik ini memiliki ciri khas dengan warna cerah yang mencerminkan keceriaan dan kegembiraan. Batik ini disebut sebagai batik mahakarya pembatik peranakan Cina di wilayah pesisir utara Jawa dan Solo.
Jenis batik ini mengalami proses pewarnaan yang dilakukan secara berpindah-pindah di tiga daerah. Warna merah (khas Tionghoa) dari buah Mengkudu dicelup di Lasem, warna biru (khas Belanda) dari tanaman Indigo diwarnai di Pekalongan, dan warna cokelat sogan (khas Jawa) dari tanaman Soga dikerjakan di Solo/Yogyakarta. Tradisi batik ini telah berlangsung sejak lama dan tumbuh dan berkembang dari daerah Kedungwuni, Pekalongan.
Selain dari warna-warni kain batiknya, simbol hasil akulturasi budaya asing dan budaya nusantara juga tercermin dari motif-motif yang terukir di Batik Tiga Negeri. Pesona Batik Tiga Negeri menonjol karena kompleksitas motifnya atau coraknya.
Batik ini mampu menggabungkan motif batik pedalaman (Solo dan Yogyakarta) dengan motif pesisiran (Pekalongan dan Cirebon) serta motif Peranakan Tionghoa dan motif Belanda. Ini tercermin dari ragam coraknya, seperti bunga Peony, bunga Sakura, kupu-kupu, burung Hong, dan flora dan fauna lainnya yang juga dipadupadankan dengan pakem motif batik Jawa Tengah.
Jenis batik asli Pekalongan yang menjadi suvenir KTT G20 yaitu kain batik Liem Ping Wie (lpw) yang mempunyai ciri khas pada tiap detail motif dan pewarnaannya.
Busana batik ini dipakai oleh para ketua delegasi pada acara gala dinner (makan malam) para pemimpin negara anggota G20, pemimpin negara, dan pemimpin organisasi internasional di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Selasa 15 November 2022 malam.
Kain Tenun Ikat Catri Klungkung Bali
Kain nusantara lainnya dari Indonesia adalah Kain Tenun Ikat Catri Klungkung Bali. Kain khas Bali yang mencerminkan keindahan alam, flora, dan fauna Bali serta sarat dengan nilai seni dan filosofi yang kaya warna dan simbolisme. Inspirasi keindahan flora yang berupa bunga, putik, dan tanaman rambat nusantara digubah dan diterjemahkan dalam karya tenun ini ke dalam pola-pola hiasan tegas yang dibuat berulang-ulang dan mengalir yang disebut pepatran.
Ornamen pepatran mengandung unsur budaya adi luhung yang melambangkan sebuah paradoks kehidupan yang harus diselaraskan dan diseimbangkan sehingga tercapai kebahagiaan dan kesejahteraan dunia.
Kain Tenun Ikat Catri Klungkung Bali sepenuhnya dikerjakan menggunakan tangan para terampil penenun Desa Gelgel, Klungkung Bali dan alat tenun tradisional.
Wastra nusantara ini merupakan hasil inovasi desain dari Putu Agus Aksara Diantika. Kain tenun ikat yang dibuat dengan teknik tenun ikat tanpa meninggalkan keaslian kain endek klungkung. Kain Tenun Ikat Catri Klungkung Bali diberikan dan disematkan kepada para Istri dari para Pemimpin Negara G20 saat welcoming dinner, di Lotus Pond, Garuda Wisnu Kencana.
Daftar Suvenir KTT G20 Produk UMKM Khas Indonesia
Pandora Mutiara (NTB): Aneka desain dan produk dengan perhiasan mutiara seperti anting, gelang dan cincin dengan harga mulai dari Rp 62.500 hingga Rp 599.000.
Kallestory Eyewear (NTB): Produsen frame kacamata dari bahan-bahan seperti tanduk kerbau dan domba dengan harga mulai dari Rp 1,7 juta hingga Rp 1,9 juta.
Borobudur Silver (DIY): Perhiasan dan kerajinan dari perak dengan harga mulai dari Rp 165.000 untuk anting hingga Rp 420.000 untuk kalung.
Maharani Craft (Bali): Gelang, kalung, dan lainnya dengan harga mulai dari Rp 231.000 hingga Rp 630.000.
Hape (Bali): Produsen aksesori yang menyiapkan aneka produk tas laptop dan notebook dengan harga mulai dari Rp 190.000 hingga Rp 300.000.
Batika (NTB): Produk tas jinjing, tas selempang, dan tas lain yang dipadukan dengan batik dan bahan lainnya dengan harga mulai Rp 51.750 hingga Rp 517.500.
Dehealth Supplies (Jawa Timur): Minuman seperti cuka apel, cuka nanas, dan cuka lemon dengan harga mulai dari Rp 30.000 sampai Rp 120.000.
Fragrande Kreasi Alami (Jawa Barat): Lilin aroma terapi dan pengharum ruangan dengan harga mulai dari Rp 72.000 hingga 150.000.
Adem Juice & Smoothies (Bali): Minuman herbal campuran apel, jahe, nanas, jeruk, wortel, dan lainnya dengan harga mulai dari Rp 43.700 hingga Rp 49.450.
Tri Utami Jaya (NTB): Jamu tradisional dari daun kelor yang dikemas dalam bentuk kapsul, teh, kopi, kosmetik, dan makanan bermerek Moringa yang dijual dengan harga Rp 150.000.
Yagi Natural Indonesia (Aceh): Produk perawatan kulit berbahan alami khususnya cokelat. Beberapa produknya adalah skincare, lip balm, sampo, dan lotion dengan harga mulai Rp 85.000 hingga Rp 229.000.
Samsara (Bali): Produk kesehatan berupa sabun batang dan sampo dengan harga mulai dari Rp 125.000 hingga Rp 156.250.
Lima Menara Sejahtera: Tas dari kain goni, kulit asli, kain kanvas, dan kain endek dengan harga mulai dari Rp 175 ribu hingga Rp 400.000.
Imagenation (Jawa Barat): Tas dari bahan ramah lingkungan yang dijual Rp 218.750.
Faber Instrument Indonesia (Jawa Barat): Radio digital berbahan kayu bergaya vintage dengan harga mulai dari Rp 1,1 juta hingga Rp 3,3 juta.
Pala Nusantara (Jawa Barat): Jam tangan berbahan kayu.
Hucravindo (Jawa Timur): Jam dinding, binder, dan aneka alat tulis berbahan kayu dengan harga mulai Rp 299.000 hingga Rp 899.000.
Furniwell Calistaprima (Jawa Tengah): Produk keperluan rumah tangga berbahan kayu dengan harga mulai Rp 50.000 hingga Rp 162.500.
Wonnow Handcrafted (Jawa Timur): Produk berbahan kulit, seperti card holder, name tag, dompet kartu (card wallet), tempat alat tulis (pen case), dan dompet dengan harga mulai dari Rp 600.000 hingga Rp 1.725.000.
Suryoart (Jawa Tengah): Vandel wayang berbahan kayu dan wayang logam berbingkai kayu dengan harga mulai dari Rp 220.000 hingga Rp 275.000.