Akhirnya Suu Kyi Buka Suara
Rakhine: Setelah mendapatkan kecaman dari seluruh dunia, pemimpin defacto Myanmar, Aung San Suu Kyi, akhirnya mau berbicara soalĀ kondisi di Rakhine atas kekerasan militer terhadap etnis minoritas Muslim Rohingya. Menurutnya, pemerintah disana akan menjamin semua orang di negaranya agar terlindungi haknya.
"Kami sangat paham bagaimana rasanya ketika hak asasi dan perlindungan demokrasi dirampas. Jadi, kami memastikan semua orang di negara kami terlindugi haknya. Tak hanya secara politik, tapi juga sosial dan kemanusiaan," ujar Suu Kyi saat berbicara dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, melalui sambungan telepon, seperti dilansir dari CNN.
Dia yang selama ini bungkam, dalam perbincangan tersebut, Suu Kyi mengatakan, banyak informasi salah yang beredar. Yakni informasi yang mendukung kepentingan teroris.
Maksud Suu Kyi adalah kelompok bersenjata Pasukan Keselamatan Rohingya Arakan (ARSA). Mereka menyerang sejumlah pos polisi dan satu pangkalan militer di Rakhine pada Jumat lalu. Hal inilah yang memicu serangan antara militer Myanmar dan Rohingya.
Sementara itu, Erdogan menyampaikan saat ini Myanmar telah membuka akses bantuan dari negaranya menuju Rakhine.
Sementara itu, sekitar 125 ribu orang Rohingya melarikan diri dari Rakhine ke berbagai tempat, terutama ke Bangladesh. Tapi Bangladesh terpaksa mengusir mereka yang datang. Akibat semakin banyaknya jumalh pengungsi yang datang. (trs)
Advertisement