Sutradara Ungkap Harga Perabotan Mewah di Parasite
Film Parasite secara mengejutkan berhasil menyabet empat piala bergengsi di ajang Academy Awards ke-92 atau piala Oscar 2020. Dari enam nominasi, film arahan sutradara Bong Joon Ho ini berhasil memborong empat piala sekaligus. Mulai dari piala untuk kategori Best Original Screenplay, Best International Feature Film, Best Director hingga penghargaan Best Picture.
Parasite sendiri merupakan film komedi satire tentang penipu ulung yang berasal dari keluarga kelas bawah. Film ini berpusat pada kehidupan keluarga Ki Taek (Song Kang Ho) yang menyiasati tekanan hidup di Seoul dengan menipu keluarga Tuan Park (Lee Sun Kyun) yang kaya raya.
Sebagian besar pengambilan gambar film ini dilakukan di rumah mewah Tuan Park.
Dalam sebuah wawancara dengan Vulture, Bong Joon Ho mengungkapkan berapa banyak uang yang mereka habiskan untuk memproduksi film Parasite. Bong Joon Ho mengungkapkan bahwa alat peraga yang digunakan dan setiap detail yang ditampilkan dibuat dengan sangat cermat oleh banyak pengrajin.
Proses syuting yang dilakukan di empat lokasi berbeda berhasil disatukan dalam film sehingga sukses memberikan ilusi satu rumah yang besar.
Bong Joon Ho mengungkapkan bahwa tim produksi menggunakan banyak barang mahal yang ada di rumah Tuan Park. Ia kemudian mendaftar beberapa perabotan mahal yang digunakan dalam film ini, mulai dari meja hingga kursi.
Menurut penuturannya, meja besar yang ada di ruang tamu dibuat dari kayu ceri. Biaya pembuatannya pun sampai menelan biaya sekitar Rp271 juta. Bong Joon Ho kemudian menyebutkan harga meja makan yang ada di dapur sekitar Rp305 juta. Bahkan harga setiap kursi di lokasi yang sama sekitar Rp28 juta.
Tak berhenti di situ, berbagai perlengkapan lain yang ada di rumah Tuan Park juga memiliki harga yang fantastis. Seperti lampu kuningan senilai Rp192 juta, lukisan yang menggambarkan hutan seharga Rp1,6 miliar hingga lukisan kucing yang berharga Rp685 juta. Bahkan mereka juga menggunakan tong sampah dari Jerman yang dihargai sangat mahal sekitar Rp31 juta.
"Tempat sampah itu berasal dari Jerman. Aku dan para kru seperti, (berkata kasar). Orang bodoh macam apa yang akan membeli tempat sampah (semahal itu) yang baunya bisa tercium kapanpun," ungkao Bong Joon Ho.
Meski demikian, Bong Joon Ho akhirnya mengakui kualitas tempat sampah mahal tersebut. Di mana tempat sampah tersebut bisa dibuka dengan sangat lancar sehingga bisa menimbulkan efek tutup sinematik yang baik.