Susun Guideline, Genpi Kolaborasi Australia Awards Indonesia
Destinasi digital Genpi siap sambut wisatawan manca negara. Konsep dukungan kerjasama telah diberikan Australian Awards Indonesia (AAI). Respon ini menjadi indikasi sekaligus apresiasi bagi creativitas Genpi sebagai komunitas netizen dalam mendukung Pariwisata di Indonesia.
Catatan sensasional dibukukan Generasi Pesona Indonesia (GenPI). Karya destinasi digital mereka di Lombok Sumbawa mendapatkan apresiasi dari AAI. Skenario besar sudah disiapkan AAI. Dituangkan dalam format kerjasama, penyusunan Guide Line Promotion yang akan disusun untuk opmimalisasi promosi khususnya social media.
“Apresiasi telah diberikan Australia melalui AAI bagi perkembangan pariwisata Indonesia, khususnya di Lombok dan Sumbawa. Mereka tertarik dengan konsep yang kami miliki. Konsep kerjasama akan dilakukan melalui AAI. Kami tentu gembira, artinya potensi tumbuh dan berkembang makin terbuka,” ungkap Ketua Harian GenPI Nasional Siti Chotijah.
Bergabungnya AAI tentu menjadi angin segar bagi masa depan destinasi digital Genpi. Apalagi, GenPI akan melaunching destinasi digital diberbagai provinsi di Indonesia. Destinasi ini pun diberi label Pasar Genpi sebagai bentuk creativitas member Genpi, Mbak Jhe-sapaan dari Siti Chotijah-menambahkan, akselerasi Pasar Genpi semakin cepat dengan dukungan AAI.
Berhasil memikat AAI, destinasi digital yang failiar sebagai ‘Pasar GenPI’ ini memang jadi fenomena. Sorotan dan dibicarakan oleh banyak orang dari berbagai suku bangsa. Komposisinya yang ditawarkan unik dan instagramable.
Kehadiran pasar kekinian ini jadi bukti suksesnya kolaborasi GenPI dengan unsur pentahelix pariwisata. Basicnya mereka yang terlibat dalam industri dan masyarakat.
“GenPI dengan destinasi digitalnya mampu mengembangkan profil yang positif. Hal ini menjadi bukti kuatnya network yang dibangun bersama dengan unsur pentahelix. Hal inilah yang membuat AAI tertarik untuk bekerjasama. Apalagi, masa depan destinasi digital akan cerah seiring beragam capaian positifnya,” tutur Mbak Jhe lagi.
Ditopang AAI, lembaga ini memang memiliki postur besar. Sebab, AAI ini disupport penuh pemerintah Australia. Mbak Jhe kembali menerangkan, kerjasama ini menjadi rangkaian dari Short Term Awards. Tema besarnya adalah ‘Sustainable Tourism’. Program ini di supervisi langsung oleh 2 orang profesor. Ada Noel Scoot dari Griffith University dan Bill Charter asal University Shunshine Coast Australia.
“Kerjasama ini semakin membuktikan efektivitas dari media digital. Saat ini media digital lebih efektif dari media konvensional. Karena beragam pertimbangan, kerjasama ini akhirnya dilakukan,” katanya yang masih mengikuti serangkaian kegiatan short course di Australia.
Bagaimana realiasasinya? Penyusunan Guide Line ini akan selesai paling lambat pada Januari 2019. Ada banyak rangkaian kegiatan dan tahapan yang harus dilalui. Tahap berikutnya, dilakukan evaluasi lalu dilanjutkan penyusunan konsep teknis sekaligus aplikasinya di tiga pasar GenPI Lombok Sumbawa.
“Destinasi Digital dan Pasar GenPI ini selalu menjadi obyek kajian internasional. Hal ini tentu sangat positif. Menjadi bukti bahwa GenPI sebagai komunitas mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak. Artinya, creative hingga commercial value-nya harus selalu ditingkatkan,” tegas Staf Khusus Bidang Komunikasi Menpar Don Kardono.
Langkah besar Pasar GenPI Lombok Sumbawa mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menteri yang sukses membawa Kemenpar No. 1 dan terpilih sebagai #TheBestMinistryTourism2018 se-Asia Pasifik di Bangkok ini mengatakan, posisi destinasi digital akan semakin strategis. Sebab, kaum milenial ini akan terus tumbuh.
“Porsi pertumbuhan kaum milenial akan semakin besar. Mereka tentu membutuhkan konten untuk sosial medianya. Posisi destinasi digital inilah yang menjawab kebutuhan konten para milenial. Artinya, semakin bagus destinasi dan promosinya akan mendapat respon besar. Kami tentu gembira dengan konsep kerjasama dengan AAI ini,” tutupnya. (*)
Advertisement